SURABAYA | duta.co – Pernyataan KH Robbach Ma’sum, bahwa, NU akan dihabisi oleh kekuasaan jika Jokowi-Ma’ruf Amin kalah, dibantah keras Hashim S Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto.

”Gimana? 60% pendukung Partai Gerindra itu, warga NU. Sangat tidak mungkin, apalagi Pak Prabowo itu tentara,” jelas Hashim menjawab duta.co, saat berkunjung ke Kantor Pemenangan Prabowo-Sandi, di Jl Gayungsari Timur, Surabaya, Sabtu (20/10/2018).

Menurut Hashim, salah satu titik konsentrasi Prabowo-Sandi adalah merealisasi isi yang terkandung dalam sila kelima dari Pancasila: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Karena sampai saat ini, keadilan sosial belum terjadi.

“Sila ini belum terwujud. Ketimpangan di mana-mana, termasuk ketimpangan ekonomi dan pendidikan,” jelasnya.

Hashim kemudian menyontohkan kondisi kesehatan anak-anak kita. Bahwa menurut catatan Bank Dunia (Kepala Perwakilan World Bank Indonesia Rodrigo A. Chaves red.), saat ini sekitar 37 persen atau hampir 9 juta anak-anak di Indonesia mengalami stunting. Oleh sebab itu, Bank Dunia memandang masalah stunting ini sangat serius dan harus segera ditangani.

Stunting adalah pertumbuhan yang terhambat termasuk otak sang anak. Karena itu pemerintah harus mempercepat pencegahan stunting. “Di Jawa Timur, ini juga menjadi masalah yang serius. Ini masalah masa depan anak. Ini bencana, malapelataka bagi kita,” tegas Hashim.

Masih menurut Hashim, pemerintah harus benar-benar serius menangani pemerataan pembangunan. Jangan sampai yang miskin semakin miskin. Karena itu menjadi amanat UUD 1945. Ini harus dipegang teguh. “Bahwa, Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar, itu harus dipelihara oleh negara,” tandasnya.

Ditanya soal Pilpres 2019 yang berat karena banyak pejabat tidak netral, Hashim mengakui dan merasakan itu. “Memang kesannya miring ke sana, miring ke petahana. Saya berharap aparat netral sesuai petunjuk Kemendagri,” tegasnya. (ekp)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry