Tampak Gus A'am Wahib (tengah) bersama Gus Rozaq (kiri) dan Gus Wachid (kanan) dzurriyah Mbah Wahab Chasbullah.

SURABAYA | duta.co – Barisan Kyai dan Santri Nahdliyin (BKSN) Kamis (8/11/2018), menggelar kosolidasi pemenangan Prabowo-Sandi. Sedikitnya sembilan perwakilan daerah kabupaten berkumpul di Graha Astranawa Jl Gayungsari Timur, Surabaya.

“Kita penetrasi wilayah Jawa Timur dulu. Teman-teman di Jawa Tengah, Jawa Barat dan luar Jawa, mohon sedikit sabar. Begitu Jawa Timur selesai, BKSN terus runing ke daerah lain,” demikian disampaikan KH Agus Solachul A’am Wahib Wahab, kepada duta.co, Rabu (7/11/2018).

Menurut Gus A’am, panggilan akrab KH Agus Solachul A’am Wahib Wahab, BKSN adalah sayap pemenangan Prabowo-Sandi yang bertugas untuk sosialisasi program pasangan nomor 02 pada Pilpres 2019. Lembaga ini lahir  lantaran banyak nahdliyin yang bingung dengan adanya JKSN (Jaringan Kiai Santri Nasional) yang mendukung Jokowi-Kiai Ma’ruf.

“Dengan lahirnya BKSN, setidaknya warga NU paham, bahwa, NU secara jamiyyah tidak terlibat dalam politik praktis, soal pilihan menyerahkan kepada pribadi masing-masing. Artinya tidak dilarang untuk ikut serta memenangkan Prabowo-Sandi,” tegasnya.

Begitu juga dengan Banser-GP Ansor, tidak ada kewajiban untuk memenangkan pasangan tertentu. Banser-Ansor wajib menegakkan khitthah sebagaimana yang diamatkan muktamar NU 27 tahun 1984 di Situbondo.  Apalagi setelah masuknya Yusril Ihza Mahendera (Pengacara HTI) ke pasangan Jokowi-Ma’ruf, maka, isu HTI sudah tidak laku lagi alias selesai.

“Di Pilpres sudah tidak ada lagi isu HTI, wahabi. Yang patut dibahas soal ambruknya pertembuhan ekonomi, janji-janji yang tidak ditepati, listrik mahal, bahan pangan mahal, lapangan kerja kian sempit, dan banyaknya tenga kerja asing ke Indonesia.  Ini yang harusnya dibahas, karena itu kami mohon Banser kembali ke Barak, kembali jaga ulama dan kiai,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry