LAPORAN KEUANGAN : Direktur Utama Bank Maspion,Herman Halim (kiri) bersama jajaran direksi di kantor Bank Maspion Surabaya, Kamis (27/6). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Bank Maspion kini mulai menggarap nasabah komunitas. Mulai dari sekolah, perguruan tinggi, pelaku usaha kecil menengah (UMKM), pondok pesantren dan banyak lainnya.

Langkah ini dilakukan untuk lebih mengefisienkan langkah yang dilakukan agar hasil yang didapat lebih maksimal.

Direktur Marketing Bank Maspion, Theresia Endah mengatakan selama ini pihaknya melakukan promosi dan marketing secara door to door.

“Kita berpikir itu tidak efisien dan kurang efektif. Kita datangi satu persatu, lama. Dengan menggandeng komunitasnya kita bisa langsung dapat banyak,” ujar Theresia di sela acara public expose di kantor pusat Bank Maspion, Kamis (27/6).

Sampai saat ini sudah cukup banyak prospek komunitas yang dibidiknya. Ada 25 komunitas yang sudah dalam taraf pembicaraan dan akan ditindaklanjuti. “Semua butuh proses, kita sudah mulai memprosesnya,” ungkap Theresia.

Dalam laporan keuangan  yang dieksposnya, pada 2018, Perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 95,21 miliar atau mengalami peningkatan dari Rp 93,16 miliar pada 2017.

Dan laba tahun berjalan sebesar Rp 71,01 miliar atau mengalami peningkatan dari Rp 69,50 miliar pada 2017.

Pada akhir 2018, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Bank tercatat sebesar 1,54% dan 6,35%. Rasio kecukupan modal Bank (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 21,28%.

Pengembangan program pasar komunitas  ini memang menjadi fokus Bank Maspion. Pengembangan ini telah memberikan hasil sebagaimana terlihat pada peningkatan jumlah rekening bank.

Program-program yang berperan untuk mendukung nasabah komunitas meliputi program tabungan Semarak 28, payroll dengan benefit berupa asuransi jiwa dan kecelakaan kerja.

Serta kredit konsumtif community. Guna meningkatkan portofolio UMKM, Bank meluncurkan program tabungan DASYATT (Tabungan Dagang Saya & Teman Teman) bagi nasabah komunitas yang ingin menjadi pengusaha UMKM melalui kesempatan menj adi sub-distributor produk produk Maspion Group.

Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim menyatakan seiring dengan fungsi intermediasi perbankan yang berjalan dengan baik pertumbuhan kredit bank pada 2018 tercatat sebesar Rp 4,977 triliun atau tumbuh sebesar 10,04%, meningkat dibandingkan dengan total kredit pada 2017 sebesar Rp 4,522 triliun.

|Dari sisi total dana pihak ketiga (DPK) terhimpun sebesar Rp. 4,933 triliun atau tumbuh 5,97% dari Rp 4,656 triliun di tahun sebelumnya,” ungkap Herman Halim.

Selain program-program tersebut di atas, Bank Maspion juga akan melakukan pengembangan fitur layanan untuk meningkatkan penetrasi kepada nasabah community khususnya pada layanan yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

Antara lain penambahan fltur baru pada Maspion Electronic Banking Individual dan Bisnis serta penambahan delivery channel berUPa kas mobil, ATM dan Cash Recycle Machine.

Pada tahun ini, Bank akan mengembangkan fitur Pencairan pinjaman menggunakan kartu ATM/Debit, Financial Supply Chain Management, menjalin kerjasama dengan merchant aggregator yang bekerjasama dengan acquiring bank beberapa jenis kartu meliputi Visa, Master, GPN dan J CB, meluncurkan program untuk meningkatkan UMKM serta membentuk cash management unit. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry