Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha (tengah) bersama jajaran direksi Bank Jatim saat ditemui di acara Investor Summit 2018 di Kantor BEI Surabaya, Selasa (18/9). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Infrastruktur menjadi daya tarik tersendiri bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim.

Tidak mengherankan, hingga Agustus, Bank Jatim sudah menyalurkan kredit di sektor ini hingga Rp 1 triliun.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan ada banyak proyek infrastruktur yang dibiayai Bank Jatim baik itu proyek nasional maupun daerah.

Di antaranya proyek tol Legundi Manyar senilai Rp 500 miliar. Proyek tol Pasuruan Probolinggi senilai Rp 100 miliar hinga pabrik pengolahan gula senilai Rp 200 miliar.

“Kita memberikan kredit di sektor ini karena kami melihat proyek ini besar sekali dampaknya bagi industri kecil menengah di kemudian hari,” ujar Ferdian ditemui di acara Investor Summit 2018 di Kantor BEI Surabaya, Selasa (18/9).

Apalagi proyek-proyek ini terukur dan terarah, jelas progresnya,” ungkapnya.

Namun begitu, kredit infrastruktur yang masuk dalam katagori kredir korporasi ini porsinya tidak terlalu besar di Bank Jatim.

Porsinya tidak lebih dari 20 persen dari total kredit yang hingga Agustus ini mencapai Rp 32,8 triliun.

“Yang terbesar masih untuk sektor usaha kecil menengah. Karena memang kita fokus ke sana,” tandasnya.

Bank Jatim dengan kode emiten BJTM hingga Agustus 2018, kinerja keuangan menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).

Aset Bank Jatim tumbuh 12,05 persen atau menjadi sebesar Rp 59,74 triliun dan laba bersih bankjatim tercatat Rp 928,05  miliar atau tumbuh 3,50 persen (YoY).

Bank Jatim membukukan pertumbuhan yang cukup signifikan untuk Dana Pihak Ketiga, yaitu sebesar 13,09 persen  YoY, sehingga CASA Bank Jatim masih terjaga dengan baik sebesar 67,57 persen.

Pertumbuhan Kredit Bank Jatim juga mengalami peningkatan sebesar 6,60 persen YoY, dengan pertumbuhan kredit terbesar berada pada Sektor Konsumsi yang mengalami kenaikan sebesar 8,78 persen  YoY.

Sektor konsumsi terutama Kredit Multiguna adalah sektor penyumbang terbesar dan teraman di bBank Jatim.

Dengan porsi sebesar 56,87 persen  dari total keseluruhan kredit Bank Jatim dan menghasilkan kredir macet (NPL) terendah hanya sebesar 0,26 persen.

Bank Jatim mengedepankan ekspansi kredit yang tepat guna juga prudent, dengan menjaga kredit lancar dan kredit baru untuk tidak menjadi penyumbang NPL dan tidak menimbulkan biaya CKPN yang tinggi.

Tercatat per Agustus 2018 Bank Jatim memiliki total layanan sebanyak 1.638 layanan, baik layanan konvensional maupun syariah.

Ditambah dengan layanan ATM Bersama dan jaringan Prima serta Prima Debit.

Juga yang terbaru, Bank Jatim telah bergabung dalam GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) yang berarti kartu ATM Bank Jatim dapat digunakan pada seluruh ATM.

Juga bisa di merchant di Indonesia yang berlogo ATM Bersama, Prima dan GPN tanpa dikenakan biaya apapun. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry