Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso (dua dari kanan) bersama jajaran direksi saat RUPSLB Selasa (26/6). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur TBk (Bank Jatim) mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) senilai Rp 200 miliar.

Pengajuan ini sampai saat ini masih belum ada kepastian persetujuan dan pencairannya. Tapi, Bank Jatim optimis KUR ini akan disetujui dan akan segera cair dalam tahun ini.

Hal itu diungkapkan Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar di kantor Bank Jatim, Selasa (16/6).

“Kita beberapa kali diundang Kementerian Koperasi UMKM. Kita kan mendukung visi misi untuk memajukan perekonomian daerah,” ujar Ferdi.

Ferdi mengakui pengajuan kembali KUR yang sejak 2014 lalu dihentikan itu karena dana loan agreement yang selama ini menjadi andalan Bank Jatim untuk kredit mikro sudah habis.

Loan agreement ini sebesar Rp 400 miliar dan sudah disalurkan sebesar Rp 365 miliar. Sisanya diakui Ferdi masih belum bisa dicairkan karena beberapa hal.

“Pemerintah provinsi sebagai pemegang saham terbesar Bank Jatim sebentar lagi ada pemimpin baru. Jadi sementara loan agreement ini distop. Karena masa transisi. Tapi kami berharap nantinya bisa dilanjutkan. Sehingga sementara ini kami ajukan KUR,” jelas Ferdi.

Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso menambahkan pada triwulan III 2018 mendatang, pemerintah menyetujui pengajuan KUR tersebut.

Sehingga bisa secepatnya disalurkan pada masyarakat. Pengajuan KUR ini juga dikarenanakan plafon untuk program Loan Agreement (perjanjian pemberian pinjaman) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sudah habis.

“Loan Agreement tidak hanya menyasar sektor primer, tapi juga sekunder,” katanya.

Program Loan Agreement digagas oleh Gubernur Jatim Soekarwo dalam rangka memperkuat sektor UMKM di Jatim. UMKM menjadi perhatian utama karena sektor ini berkontribusi sekitar 55% dari produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim.

“Kami tidak lagi mendapat dana KUR sejak tahun 2014. Dengan pengajuan KUR ini, kami akan sangat hati-hati dalam menyalurkan kredit. Sasarannya adalah usaha yang sudah mapan,” imbuh Ferdi.

Terkait kinerja bank berkode BJTM tersebut, per Mei 2018, laba bersih yang sudah diraih sebesar Rp612,10 miliar.

Total aset yang berhasil dibukukan selama periode tersebut mencapai Rp59,82 triliun atau tumbuh 10,10% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), mencapai 49,52 triliun atau tumbuh 9,69% yoy.

Sedangkan untuk kredit, tercapai Rp32,14 triliun, tumbuh 6,73%. “Kredit memang agak melambat, terutama dari sektor korporasi. Tapi dari sektor usaha kecil cukup bertumbuh,” kata Soeroso. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry