BANJIR: Akibat meluapnya Sungai Welang, banjir merendam pemukiman Kampung Karangasem, Kelurahan Karangketung, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. (duta.co/abdul aziz)

PASURUAN | duta.co– Intensitas hujan yang cukup tinggi di hulu sungai di sekitar Pegunungan Bromo dan Arjuno, yang melintasi Kecamatan Purwodadi, Purwosari, Tutur, Pasrepan, Puspo, Lumbang dan Winongan, Kabupaten Pasuruan, membuat sejumlah sungai di Kabupaten dan Kota Pasuruan meluap. Akibatnya ribuan rumah dan ratusan hektar sawah di enam kecamatan di kawasan Pasuruan, terendam banjir.

Banjir merendam di 16 desa di enam kecamatan dan membuat sedikitnya 5.000 rumah atau kepala keluarga (KK) dan hektaran sawah di Kabupaten dan Kota Pasuruan, terdampak banjir. Bahkan sejak sepekan ini, banjir kiriman dari luapan dari Sungai Welang (jalur pantura) menghantui warga di bantaran sungai yang membelah wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan ini.

“Intensitas hujan dari hulu di pegunungan hingga hilir, memang tinggi dan turunnya juga merata di seluruh wilayah. Sehingga sejumlah sungai meluap dan sekitar 3.130 kepala keluarga dan hektaran sawah di Kabupaten Pasuruan terdampak banjir, karena luapan Sungai Kedunglarangan di Bangil dan Sungai Welang di Kraton, ” jelas Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana, Rabu (22/11/2017).

Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang kebanjiran adalah Kecamatan Bangil, Kraton, Pohjentrek dan Sukorejo. Sedangkan dua kecamatan terendam banjir di Kota Pasuruan berada di Kecamatan Gadingrejo dan Bugul Kidul. Warga yang terdampak, nampaknya telah terbiasa dengan bencana banjir yang tiap tahun menghampiri pemukiman mereka.

“Banjir yang terjadi di Kota Pasuruan selama ini mampu merendam Kelurahan Krampyangan, Kepel dan Blandongan di Kecamatan Bugul Kidul, akibat luapan Sungai Petung. Sedangkan di Kelurahan Karangketug Kecamatan Gadingrejo, akibat luapan Sungai Welang. Memasuki musim hujan ini, tentunya kami sudah lakukan antisipasi, ”papar Kepala BPBD Kota Pasuruan, Yanuar Ardiansyah.

Banjir luapan sungai yang terjadi mulai tiba sejak pukul 19.00 WIB sejak dua hari ini dan terus membesar bersamaan dengan air laut pasang. Air baru mulai surut sekitar pukul 05.00 WIB. Namun saat ini warga juga tetap siaga, karena intensitas hujan yang tinggi sangat memungkinkan terjadi banjir lagi. Selain itu, luapan Sungai Welang, dipastikan bisa memutuskan jalur pantura. (dul)