TRENGGALEK | duta.co — Hujan lebat yang terjadi semalam, Selasa (10/4/2018)  mengakibatkan empat desa di tiga kecamatan di Trenggalek terendam banjir. Ketiga desa itu yakni Desa Ngaderenggo dan Wonocoyo, Kecamatan Pogalan dan Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari. Sedangkan di Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, luapan Sungai Bagong merendam empat RT di wilayah bantaran sungai itu, dengan ketinggian rata-rata 30 sentimeter.

“Hampir semalam terjadi hujan yang cukup deras, mulai dari sore sampai tengah malam masih hujan. Untuk wilayah Desa Karanganyar memang sering banjir dan itu disebabkan dari luapan Sungai Tawing,” ucap Kapolsek Gandusari AKP Rohadi.

Menurutnya, banjir yang terjadi di wilayah tersebut tergolong musiman. Air mulai naik dan masuk ke pemukiman warga diperkirakan sekitar pukul 03.00 WIB dini hari dan genangan air mulai berangsur surut sekitar pukul 08.00 WIB.

“Untuk data rinci jumlah rumah yang terendam banjir di Dusun Nglaban, Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari, sebanyak 150 rumah 208 KK dan meliputi RT 07-08-09 serta area persawahan seluas 4 hektar. Namun banjir terparah pada dua RT, yakni RT 07 dan 09 kedalaman air mencapai sekitar satu meter,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini yang menjadi perhatian dari pemerintah adalah kawasan persawahan yang ikut terendam banjir, mengingat sebagian besar di antaranya telah memasuki musim buah.

“Bagaimanapun juga sawah ini memang harus menjadi perhatian. Jika terus menerus terendam banjir, dikhawatir kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap hasil panen, karena padi ini menyangkut stok pangan warga,” tuturnya.

Ditambahkan, Polsek Gandusari bersama instansi terkait terus memantau situasi. Karena hujan yang terjadi cukup deras dan hampir satu malam.

“Kami terjunkan seluruh anggota bersama instansi terakit untuk melakukan patroli sekaligus memantau perkembangan situasi keseluruh wilayah yang menjadi titik rawan bencana, guna mengantisipasi dan membantu warga yang terkena dampak,” pungkas AKP Rohadi.

Sementara itu, di wilayah Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, aliran Sungai Bagong meluap dan menggenangi puluhan rumah warga setinggi mata kaki orang dewasa.

“Meluapnya air sungai ini akibat hujan deras, sehingga airan sungai tidak mampu menampung debit air, dikarenakan mengalami pendangkalan dan selama ini tidak pernah dilakukan normalisasi sungai,” ungkap Kades Ngares Supriyanto.

Supri menambahkan, untuk wilayah Desa Ngares yang terendam air akibat luapan sungai itu, meliputi wilayah RT 18,16,12 dan RT 5, dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter hingga masuk ke dalam rumah warga, dengan kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

“Saya berharap pemerintah melalui dinas terkait supaya Sungai Bagong ini dinormalisasi, agar pendangkalan itu tidak akibatkan meluapnya air,” pungkasnya. (pb/ays/ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry