SURABAYA – Pengembang Australia Crown Group dalam waktu dekat akan masuk ke Surabaya. Hari ini, Jumat (16/12) pemilik Crown Group, Iwan Sunito akan melakukan penandatanganan  kerjasama (MoU) dengan salah satu pengembang di Surabaya.

Proyek senilai Rp 30 triliun itu akan mulai dilaunching pada 2018 mendatang. Walau tidak ingin menjelaskan secara detil, namun Iwan mengakui proyek itu akan sangat prestisus berupa superblok yang memadulan residensial, pusat perbelanjaan, perkantoran dan entertainment. “Ini akan menjadi sebuah proyek dengan konsep yang sangat luar biasa,” ujar Iwan saat ditemui di Surabaya, Kamis (15/12).

Proyek ini akan menjadi yang terbesar dari proyek pertama Crown Group di Indonesia yakni Alam Sutra di Jakarta. Iwan mengatakan Surabaya merupakan kota ke dua yang mengalami perkembangan luar biasa setelah Jakarta. “Ke Indonesia, orang akan menyekolahkan anaknya kalau tidak di Jakarta ya ke Surabaya. Itulah mengapa kami tertarik dengan kota ini (Surabaya,red),” tambahnya.

Di Surabaya, Iwan mengaku tidak hanya mengembangkan satu proyek namun nantinya akan ada dua proyek prestisius sama halnya dengan Jakarta. “Pokoknya ditunggu saja. Ini yang Alam Sutra dalam waktu dekat akan kami launching. Harganya Rp 25 juta per meter persegi,” tukasnya.

Crown Group yakin properti yang dibangunnya itu nantinya akan bisa memberikan keuntungan. Karena, Crown Group lebih memiliki jaringan di pasar global sehingga konsumen proyek Crown Group yang berada di Australia bisa ditarik untuk investasi ke Jakarta dan Surabaya.

“Kelebihan kita adalah memiliki jaringan internasional. Kita bermula dari Australia. Crown Group sudah punya nama di Australia dan salah satu pengembang besar dengan konsep yang berbeda. Dengan kita buka proyek di Jakarta dan Surabaya, otomatis konsumen kita yang di luar negeri, akan kami tarik untuk invest properti di sini,” jelasnya.

Iwan merasa yakin pasar Indonesia masih sangat luas. Masyarakat Indonesia masih memiliki daya beli yang cukup tinggi. Mereka pasti akan dengan senang hati berinvestasi properti di negara sendiri dibandingkan di luar negeri.  “Di Australia saja mereka mau beli kok, apalagi di negaranya sendiri,” tukas Iwan yang asli Indonesia ini.

Hal itu dibuktikan dengan pendapatan Crown Group sepanjang 2016 ini mencapai Rp 8,5 triliun dari tiga proyek yang dikembangkannya di Australia salah satunya di Parramatta Australia Barat. Dari Rp 8,5 triliun pendapatan dari penjualan itu, Indonesia memberikan kontribusi sebesar 20 persen, sedangkan yang terbesar dari China sebesar 50 persen.

“Itulah mengapa pasar Indonesia akan terus kami kembangkan. Selain tetap memasarkan proyek di Australia, kami akan pasarkan dua proyek di Indonesia itu,” tuturnya.

Untuk di Australia, proyek terbaru Crown Group adalah membangun hotel. Skye Hotel ini akan berbeda dengan hotel-hotel yang ada di Negeri Kanguru itu. “Mengapa kami mau masuk bisnis hotel karena 3,3 juta orang datang ke Sydney setiap tahunnya. Ini pasar yang besar. Dan akupansi hotel di Australia itu rata-rata 90 persen. Luar biasa perkembangannya,” tandas Iwan. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry