Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono (kiri) memperlihatkan kepada Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono (dua dari kiri) dan jajarannya terkait pengolahan limbah industri di SIER Surabaya, Rabu (11/1/2023). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Pemerintah Kabupaten (Pembak) Ngawi menunjuk PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk menjadi pengelola kawasan industri yang akan dibangun.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerjasama oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono dengan Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono di kantor SIER Surabaya, Rabu (11/1/2023).

Bagi Pemkab Ngawi, kerjasama ini adalah puncak dari semua rencana yang sudah disusun selama ini setelah adanya imbauan dari Presiden Joko Widodo.

Seperti diketahui, Kabupaten Ngawi masuk dalam prioritas pembangunan nasional sesuai dengan Peraturan Presiden (Perprea) No 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Karena itu diharapkan Ngawi bisa memberikan kontribusi terkait investasi terutama percepatan kegiatan pembangunan kawasan industri menjadi supporting kawasan yang sudah ada.

Bupati Ony mengatakan salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membangun kawasan industri yang terintegras dan tematik. “Karena Ngawi itu lumbung padi nasional dan Jawa Timur, makanya kami membuat kawasan industri bidang ketahanan pangan dan turunannya,” ujar Ony.

Rencana ini kata Ony berproses hingga empat tahun terakhir. Koordinasi dengan berbagai pihak dan Kementerian sudah dilakukan.

Bahkan lahan seluas 1.200 hektar yang merupakan hutan tanaman produktif sudah disiapkan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Kami sudah diarahkan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa pengelola kawasan industri. Tapi kami pikir, karena Ngawi ini di Jawa Timur, alangkah baiknya pengelolanya dari Jawa Timur. Kami pilih PT SIER. Karena sudah memiliki pengelaman pengelola kawasan industri,” ungkapnya.

Foto bersama usai penandatanganan kerjasama antara PT SIER dengan Pemkab Ngawi. DUTA/endang

Kawasan industri di Ngawi ini akan dilakukan secara bertahap. Untuk pertama akan disediakan laham 255 hektar untuk dikembangkan. Selanjutnya akan bertahap hingga mencapai 1.200 hektar.

Dirut PT SIER, Didik Prasetiyono mengatakan pihaknya siap untuk menjadi pengelola kawasan industri di Ngawi. Apalagi SIER sudah memiliki pengalaman yang sangat lama pengelola kawasan industri.

“Kita akan lihat dulu status tanah seperti apa. Kita sudah menyiapkan konsep dan di 2023 ini sudah akan mulai mempromosikannya. Bahkan ajang pameran kawasan industri di Jerman dalam waktu dekat ini, Ngawi akan kami bawa dan promosikan,” tukasnya.

Didik mengaku memang tidak bisa dalam satu atau dua tahun kawasan industri langsung dibuka. “Minimal empat tahun baru bisa memasukkan investor. Tapi semoga bisa kurang dari jangka waktu itu. Karena ini harus dipercepat,” tuturnya.

Untuk bisa mewujudkan mimpi ini, Pemkab Ngawi memang harus mengajak pihak swasta. Karena sesuai dengan petunjuk Presiden Jokowi, investasi kawasan industri di Ngawi ini tidak boleh membebani keuangan negara. Dengan begitu diharapkan pengelolaannya bisa lebih profesional.

Tidak hanya penandatanganan kerjasama, rombongan Bupati Ony juga diajak untuk melihat lokasi pengelolaan limbah terpadu dan terintegrasi milik PT SIER. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry