KERJASAMA-Desa Berdaya Foundation, Deni Wahyudin (kanan), Bappeda Jatim, Nana Fajar (kiri) saat memberi pembekalan dan sosialisasi terhadap para relawan pemuda pelopor di pedesaan dalam program Pembangunan Desa bersama Rumah Zakat di Surabaya, Selasa (24/04/2018). (duta.co/Wiwiek)

SURABAYA | duta.co -Guna memaksimalkan program Rumah Zakat menjalin kolaborasi tiga kementerian untuk pembangunan 5.323 Desa Berdaya hingga tahun 2023. Ketiga kementerian itu adalah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

Di regional Jatim, Rumah Zakat juga menginisiasi kerjasama dengan Pemprov Jatim melalui Bappeda Provinsi Jatim. Kerjasama ini menjadi wujud komitmen Rumah Zakat untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pembangunan desa.

“Saat ini salah satu konsentrasi pemerintah melakukan Pembangunan Desa Tertinggal dan Desa Berkembang untuk akhirnya menjadi Desa Mandiri. Kami sebagai lembaga yang juga memiliki program Desa Berdaya yang didanai oleh Zakat, lnfak, dan Sedekah (ZIS), berupaya untuk memberikan kontribusi dalam rangkaian pembangunan desa yang sedang dilakukan pemerintah. Harapannya dengan kolaborasi ini, kita dapat semakin cepat mewujudkan pembangunan desa,” kata CEO Rumah Zakat,  Nur Efendi.

Desa Berdaya program pemberdayaan wilayah desa, melalui pendekatan terintegrasi program capacity building (pembinaan masyarakat), ekonomi, pendidikan, kesehatan, Iingkungan hingga kesiap-siagaan bencana. Dengan target tumbuh dan berkembangnya kelembagaan lokal yang  BERDAYA mengatasi permasalahannya sendiri serta berkolaborasi dengan pihak lain terutama pemerintah desa.

“Per bulan Maret tahun 2018, Rumah Zakat telah memiliki 1.085 Desa Berdaya di 28 provinsi di seluruh lndonesia, termasuk 73 Desa Berdaya di Provinsi Jatim. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Pemprov Jatim akan menjadi daya dukung untuk percepatan program Desa Berdaya,” kata Branch Manager Rumah Zakat Surabaya, Aditya Evan.

Adit menambahkan “Setiap desa punya keunikan potensi dan sumber dayanya. Oleh karena itu kami juga menggagas Forum Desa Berdaya, melalui forum ini kami harap para pemuda pelopor di perdesaan bisa saling berbagi dan berkolaborasi untuk memberdayakan desanya. Forum ini juga kami harapkan bisa menjadi penghubung antara komunitas desa dengan pemerintah lokal dan nasional, di antaranya melalui event Desa Berdaya Sharing Session hari Selasa (24/4/2018) ini,” papar Adit.

Sepanjang tahun 2017, Rumah Zakat telah mengelola dana ZlS (Zakat, lnfaq, dan Shadaqah) para donatur dengan berbagai program pemberdayaan yang terdapat di 1.056 Desa Berdaya yang tersebar di 172 kota/kabupaten den 21 provinsi di Indonesia.

Jumlah penerima manfaat di tahun 2017 adalah 1.919.834 orang, yang mendapatkan layanan program di bidang Kesehatan (Senyum Sehatl, Pendidikan (Senyum Juara), Ekonomi (Senyum Mandiri), dan Lingkungan (Senyum Lestari).

“Kami merealisasikan 6.332.534 jumlah Iayanan bagi masyarakat di tahun 2017,” jelasnya.

Program-program pemberdayaan Rumah Zakat ini dapat masyarakat akses melalui sejumlah unit Iayanan secara nasional, diantaranya adalah: 51 Ambulans Gratis, 20 Mobil Klinik, 18 Sekolah Juara, 9 Klinik RBG, dan 2 Mobil Juara. Selain itu, Rumah Zakat juga mengelola program istimewa di tahun 2017 melalui program Senyum Ramadhan dengan jumlah penerima manfaat 169.361 orang, sertai distribusi Superqurban sebanyak 144.039 kaleng yang merupakan optimalisasi daging qurban yang diolah menjadi kornet dan rendang.

“Pencapaian Program Rumah Zakat termasuk wilayah Jawa Timur dengan total penerima manfaat di tahun 2017 adalah 175.905 orang, melalui 478.026 jumlah layanan. Sedangkan untuk program istimewa tahun 2017, program Ramadhan bisa memberdayakan 12.092 penerima manfaat, serta 9.315 penerima manfaat dari program Superqurban,” jelasnya. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry