Warga Bangladesh saat salah Jumat di Masjid Nasional Bangladesh, Baitul Mukarram, di Dhaka. (FT/AFP)

DHAKA | duta.co — Pemerintah Bangladesh tengah gencar membangun ratusan model masjid. Pejabat setempat mengatakan, Bangladesh telah meluncurkan kampanye miliaran dolar untuk pembangunan masjid, sebagian juga didanai oleh Saudi.

Pejabat setempat mengatakan, pembangunan masjid itu bertujuan untuk mencoba melawan bentuk ekstrimisme di negara berpenduduk mayoritas Muslim tersebut.

Perdana Menteri Sheikh Hasina meresmikan pekerjaan pembangunan di sembilan masjid melalui konferensi video pada Kamis lalu. Menurut analis, Sheikh Hasina juga mencoba untuk meningkatkan hubungan dengan kelompok Muslim di tahun pemilihan.

Seorang pejabat senior mengatakan, sebanyak 560 model masjid dan pusat budaya akan dibangun dalam 30 bulan ke depan. Hal itu sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memerangi ekstrimisme.

“Dalam satu setengah bulan ke depan, pekerjaan di 100 masjid lain akan dimulai,” kata Shahmim Afzal, yang mengepalai departemen urusan Islam Bangladesh, dilansir di Khaleej Times, Senin (9/4).

Menurutnya, masjid-masjid tersebut akan digunakan untuk berkhotbah yang isinya menentang filosofi Islam yang terdistorsikan dari kelompok-kelompok seperti partai oposisi Islam terbesar di Bangladesh Jamaat-e-Islami dan Ikhwanul Muslimin Mesir. Bangladesh telah memerangi ekstrimisme dalam beberapa tahun terakhir, setelah kelompok militan melakukan serangan terhadap minoritas agama, aktivis sekuler dan orang asing.

Afzal mengatakan, pusat ibadah tersebut akan terbuka untuk wanita. Tidak seperti kebanyakan sebanyak 300 ribu masjid di negara itu, masjid-masjid tersebut juga akan dilengkapi dengan perpustakaan dan pusat budaya.

“Setiap masjid akan menelan biaya senilai 150 juta taka (1,8 juta dolar),” tambahnya.

Sementara itu, imam akan diminta untuk memberikan ceramah agar menginspirasi masyarakat melawan ekstrimisme. Tahun lalu, Afzal mengatakan Arab Saudi akan menanggung bagian terbesar dari proyek tersebut. Namun, seorang pejabat senior kerajaan Saudi kemudian membantah rencana tersebut.

Afzal lantas mengatakan, bahwa Arab Saudi mendanai sebagian proyek tersebut. Menurutnya, mereka sudah mengirim sebagian dana itu tanpa mengungkapkan jumlahnya.

Seorang pakar mengatakan, tujuan sebenarnya dari proyek masjid bernilai miliaran dolar oleh pemerintah Hasina bisa bersifat politis. Menurutnya, ia ingin membangun hubungan dengan kelompok-kelompok Islam tradisional.

“Dia ingin memenangkan pasukan-pasukan ini,” kata Ataur Rahman, ketua Pusat Studi Tata Kelola yang berbasis di Dhaka. (rol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry