Pembina YPTA Surabaya, Bambang DH  saat jadi bintang  tamu dalam Warta 17. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Permasalahan lingkungan marak dibicarakan karena dampaknya pada pencemaran dan kerusakan. Hal ini yang menjadi pusat perhatian warga dunia.

Seorang yang kompeten dengan aksi-aksi lingkungan, sekaligus Pembina Yayasan Perguruan Tujuh Belas Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, Bambang DH, bereaksi akan masalah lingkungan itu.

Dikatakannya, masalah lingkungan memang menjadi atensi besar publik dunia selain masalah Hak Asasi Manusia (HAM), Demokratisasi dan Digitalisasi. Hal ini yang akhirnya menggandeng terlibatnya institusi-institusi dan lembaga pemerintahan terlibat aktif dalam perbaikan kualitas lingkungan.

“Saya mengajak ke depan agar lebih massif untuk aktif bergelut di bidang lingkungan dengan menghidupkan aktivitas-aktivias yang dapat menjadi aktivitas lingkungan, misalnya adanya tanam pohon. Untuk menambah keragaman tanaman di Untag Surabaya,” kata anggota Komisi VII, DPR RI  itu saat menjadi bintang tamu dalam podcast di akun youtube Warta 17, pekan lalu.

Dikatakan Bambang, lingkungan hidup baik itu faktor biotik maupun abiotik, memiliki pengaruh dan dipengaruhi oleh keberadaan manusia. Yayasan mendorong unit-unit pendidikan bergelut aktif serta sadar arus atensi terhadap permasalahan lingkungan sebagai menunjang lingkungan hijau Untag Surabaya.

“Dapat kita lihat di lingkungan Untag, banyak pohon-pohon yang sedang di ganti untuk turut serta menjaga keberagaman dan keanekaragaman hayati,” ujarnya.

Sejak dinobatkan sebagai Eco Campus pada 2018 lalu, Untag Surabaya semakin menaruh perhatian khusus terhadap isu-isu lingkungan hidup. Konsistensi Untag Surabaya telah diganjar dengan penghargaan Terbaik 3 Lomba Eco Campus Tingkat Kota Surabaya pada kompetisi yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya.

Untag Surabaya konsisten mendukung seluruh kegiatan atau aspek-aspek yang berkaitan dengan Eco Campus diantaranya, seperti penerapan program Anti Smoking Campaign, dan Program No Straw Day.

“Saya juga ingin terus mengajak dan melibatkan mahasiswa dengan fokus Unit Kegiatan Mahasiswa di bidang lingkungan, dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, studi banding, dan lain sebagainya,” tandas Bambang.

Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan perlu diawali dari sivitas akademika guna mampu berdaya saing untuk lingkungan hidup yang berkelanjutan.

“Tapi jangan berorientasi pada mendapatkan penghargaan Eco Campus saja, karena kita perlu terus melakukan perbaikan kualitas lingkungan di Untag Surabaya. Saya harap kedepan Untag Surabaya lebih banyak memiliki ragam tanaman. Sehingga mahasiswa nyaman dengan situasi kampus yang hijau, tanaman yang beragam, dan menyejukkan,” tutup Pembina YPTA Surabaya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry