Endang Sulistiyani, M.Kom – Dosen Program Studi S1 Sistem Informasi Fakultas Teknik

BALITA merupakan anak yang berumur antara 0 sampai 5 tahun. Balita  adalah sosok yang  memiliki sifat unik, berekspresi spontan, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, dan suka meniru hal yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya.

Artinya apa yang menjadi kebiasaan balita sekarang ini tidak terlepas dari perilaku orang di sekitarnya. Salah satunya adalah orang tua. Lantas bagaimana kaitan orang tua dengan fenomena banyaknya balita yang kecanduan gadget?

Pada awalnya, orang tua lah pengguna utama dari gadget ketika di rumah. Balita hanya akan sebagai penonton dari perilaku orang tuanya. Akan tetapi ketika usia mulai memasuki angka 2 tahun, anak tidak lagi sebagai penonton, melainkan pelaku.

Apa maksudnya? Begini, sesuai sifat alami dari balita yakni rasa ingin tahu yang kuat dan suka meniru maka akan mulai penasaran dengan aktivitas dan keasyikan orang tua dalam menggunakan gadget. Pada awalnya, fenomena ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Orang tua cukup membatasi dan mengatur pola aktivitasnya dalam berinteraksi dengan gadget.

Namun, saat ini banyak orang tua yang justru menyuapi anaknya dengan gadget. Seperti tidak memperdulikan dampak negatif, gadget mulai dikenalkan kepada anak bahkan tidak jarang diposisikan sebagai pengasuh kedua.

 Bagaimana tidak,  ketika si kecil rewel dan terus menangis sementara orang tua sedang melakukan aktivitas, gadget lebih dipilih untuk dijadikan penenang dibandingkan mendekati anak dengan kasih sayang.

Tidak hanya itu, gadget juga sering digunakan sebagai senjata bagi orang tua yang kesusahan menidurkan anaknya. Hal ini sesuai dengan penelitian Noorsahiha (2016), dimana 74 % orang tua mengemukakan bahwa gadget dapat digunakan sebagai pengasuh kedua.

Hal ini dikarenakan saat menggunakan gadget, anak akan duduk tenang dan sibuk memainkan gadgetnya sehingga orang tua dapat melakukan aktivitasnya tanpa terganggu. Secara umum, pola orang tua mempergunakan gadget sebagai senjata adalah sebagai berikut:

* Orang tua yang memiliki karir diluar rumah gadget digunakan untuk memantau aktifitas dan berkomunikasi dengan anak yang ada di rumah.

* Sedangkan ibu yang stanbay dirumah membelikan gadget dengan tujuan untuk mengalihkan perhatian si anak agar tidak menganggu aktifitas ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Pada awalnya, tujuan tersebut berhasil. Namun lama-kelamaan anak akan bosen dan rasa ingin tahu yang dimiliki akan protes. Hasilnya si anak tergoda mencoba fitur lain yang lebih menarik. Dimualai dari sinilah, anak akan lebih terfokus pada gadgetnya dan mulai meninggalakan dunia bermainya.

Anak akan lebih individualis dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya mulai berkurang. Kalau begini, siapa yang sesungguhnya memperkenalkan gadget pada si kecil. Tentu orang tua itu sendiri. Sejak awal orang tualah yang menghadirkan gadget di sisi anak-anak.

Hingga akhirnya tidak menutup kemungkinan memunculkan kecanduan. Sekarang balita sudah mengenal gadget dan tentu nanti akan menjadi sayang. Sebagaimana pepatah “ tak kenal maka tak sayang”. Lantas bagaiamana? Yuk, ciptakan penawar untuk virus gadget yang sudah mulai terkenal. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry