PERIKSA GIGI: Dokter sedang memeriksa gigi pasien yang terindikasi berlubang. (duta.co/dok)

Diasuh oleh : drg. Ary Setyawan

Dalam kehidupannya, manusia mengalami dua fase pertumbuhan gigi. Yaitu fase gigi sulung, yang dimulai sejak usia ± 9 bulan, dan fase gigi permanen (dewasa), yang mulai muncul pada usia 6 tahun. Dalam kesehariannya, baik gigi sulung maupun gigi dewasa, memiliki resiko yang hampir sama terhadap timbulnya lubang gigi (karies). Sebenarnya apa itu gigi berlubang? Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya? Berikut akan kita bahas satu per satu.

# Apa itu Karies?

Karies atau umum disebut gigi berlubang adalah suatu kondisi adanya lubang pada gigi yang diakibatkan dari hilangnya lapisan mineral terluar dari gigi. Sehingga menyebabkan meningkatnya ambang rangsangan terhadap gigi yang didapat dari luar. Jika hal ini dibiarkan, maka kerusakan dapat meluas dan mengakibatkan rusaknya jaringan lain pada rongga mulut.

# Apa penyebabnya?

Karies gigi muncul akibat dari hilangnya lapisan terluar gigi. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan bakteri streptococcus mutan. Bakteri ini merusak gigi dengan cara melakukan fermentasi glukosa pada rongga mulut menjadi asam. Zat inilah yang mengakibatkan terkikisnya lapisan mineral gigi hingga menjadi lubang.

Karena adanya peningkatan bakteri s.mutans yang dibarengi dengan aktivitas fermentasi glukosa pada rongga mulut, mengakibatkan terkikisnya lapisan terluar mineral gigi (email) sehingga mulai nampak adanya karies.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka kerusakan akan menjadi semakin dalam. Karies akan berlanjut ke lapisan lebih dalam, yaitu dentin. Biasanya pada tahap ini mulai muncul keluhan. Mulai dari rasa ngilu saat makan ataupun sakit secara tiba-tiba.

Bakteri sudah masuk ke dalam ruang pulpa. Ditandai dengan rasa sakit yang terus menerus. Bila bakteri sudah mencapai tahap ini, maka perawatan pada saluran akar mutlak untuk dilakukan.

# Bagaimana solusinya?

Sesuai yang telah dijelaskan diatas, bahwa rusaknya mineral gigi diakibatkan oleh adanya proses fermentasi dari bakteri streptococcus mutanyang mengubah glukosa menjadi senyawa asam. Dengan kata lain, bila kadar glukosa dalam rongga mulut tinggi, maka semakin tinggi pula resiko terjadinya lubang pada gigi, begitupun sebaliknya.

Berikut adalah tips yang bisa dilakukan untuk menjaga gigi tetap sehat:

1.Batasi konsumsi glukosa.

Glukosa adalah sumber makanan utama bagi bakteri, sehingga dengan menekan /mengurangi asupan glukosa maka kerusakan pada gigi dapat dicegah. Contoh makanan tinggi glukosa: gula-gula, coklat, permen, eskrim

2.Rutin menggosok gigi.

Gosok gigi minimal 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur terbukti efektif dalam mencegah terjadinya gigi berlubang. Selain itu, manfaat dari menggosok gigi adalah untuk menjaga Ph dalam rongga mulut dari kondisi asam. Agar gosok gigi dapat memberikan manfaat yang maksimal, maka harus diperhatikan cara/tekhnik gosok gigi dan waktu nya.

3.Kontrol ke dokter gigi

Sebagian besar dari kita, baru menyadari adanya kerusakan gigi setelah timbul keluhan. Seperti ngilu secara tiba-tiba, sakit saat makan, dan sebagainya. Bila sudah timbul keluhan, biasanya kondisi kerusakan pada gigi sudah pada tahap lanjut. Sehingga perawatan yang diperlukan bisa lebih kompleks dan pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, sebaiknya lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi sedikitnya dua kali dalam setahun untuk mendeteksi adanya kerusakan awal pada gigi.

Layanan konsultasi melalui email: nuzululary@gmail.com

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry