JAKARTA | duta.co – Calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto, jarang memamerkan reputasi keluarganya yang sudah mendunia. Namun, semua orang sudah mengakui, bahwa peranan keluarga Prabowo dalam membangun Indonesia sangat besar. Bahkan, negara jiran seperti Malaysia pernah meminta bantuan ayahanda Prabowo untuk memajukan perekonomian negeri yang sekarang dipimpin PM Mahathir Mohammad itu. Sebagian orang malah menilai, sekarang dalam beberapa hal, negeri Malaysia lebih maju ketimbang Indonesia.
“Pemerintah Malaysia di tahun 1969 pernah meminta bantuan ekonom Indonesia, Sumitro Djojohadikusumo, untuk merumuskan kebijakan ekonomi nasional yang berorientasi melindungi kepentingan pribumi. Karena kebijakan yang dirumuskan Sumitro itu, Malaysia terhindar dari ketimpangan ekonomi yang bisa membuahkan kerusuhan sosial,” kata ekonom senior Dr. Rizal Ramli ketika berbicara di sela-sela diskusi di daerah Tebet, Jakarta, Jumat (29/3/2019).
“Tahun 1969 Perdana Menteri Malaysia Tun Hussein Onn pernah meminta bantuan Indonesia untuk merumuskan kebijakan ekonomi. Tun Hussein Onn menghubungi Pak Harto via telepon. Pak Harto kemudian mengirim Pak Mitro untuk membantu Malaysia merumuskan kebijakan ekonomi pro bumiputra,” terang RR, sapaan akrab Rizal Ramli.
Menurut dia, ketimpangan dan kecemburuan sosial yang ada bisa diselesaikan dengan melaksanakan kebijakan berpihak kepada bumiputra dengan memberikan kesempatan lebih luas agar mobilitas ekonomi bumiputra semakin meningkat.
“Affirmative policy untuk mencegah kerusuhan sosial dimulai dari Amerika Serikat dengan memberikan kesempatan dan peluang bagi kelompok minoritas dan perempuan. Misalnya untuk warga kulit hitam dan perempuan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. Kalau affirmative action policy untuk mayoritas dimulai di Malaysia di bawah Tun Hussein Onn,” tambahnya.
Saat ditanya apakah calon presiden Prabowo Subianto bisa mengikuti jejak ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, RR mempersilakan wartawan menanyakan langsung hal itu kepada Prabowo.
“Saya kira, saya tidak bisa main tebak-tebakan. Teman-teman media juga bantu tanya dong,” tandasnya.
Rakyat Pilih Prabowo
Sebagai capres, Prabowo sudah memaparkan visi misinya bila memimpin negara ini. Prabowo mengutamakan kepentingan rakyat kecil. Bukan hanya pencitraan saja dengan proyek mercusuar, yang justru tidak bersinggungan langsung dengan rakyat, seperti mega proyek infrastruktur yang lebih banyak dinikmati orang kaya. Prabowo memilih ekonomi rakyat sebagai fokus utama memajukan ekonomi nasional.
Begitu pula dalam masalah Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan, Keamanan, serta Hubungan Internasional. Semua ditujukan untuk rakyat. Saat Debat keempat Pilpres 2019, Prabowo tampil memukau sehingga masyarakat akan melabuhkan hatinya ke pasangan calon nomor 2.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut seharusnya rakyat sudah memilih pasangan 02, jika dalam melihat debat tersebut dengan menggunakan hati yang lapang. Bukan terkena bujuk rayuan orang dan termakan fitnah.
“Seandainya mudah membaca hati orang, tentu seluruh rakyat negeri ini akan memilih Prabowo!” tegasnya.
Namun demikian, banyak buzzer yang langsung menebar fitnah atas penampilan Prabowo. Mereka menggunakan apa yang tampak di luar Prabowo sebagai alat untuk memfitnah, bukan substansi dari apa yang disampaikan. Fitnah itu memojokkan Prabowo, tapi mantan Danjen Kopassus itu menanggapi dengan tenang.
“Tegas ditulis kejam. Spontan ditulis emosional. Orator ditulis diktator dan lain-lain,” pungkasnya. (rmol/wis)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry