
Andini Hardiningrum, S.Pd.,M.Pd – Dosen S1 PG-PAUD, FKIP
ORANGTUA terdiri dari ayah dan ibu. Ibu berperan banyak dalam pengasuhan anaknya. Sebagian besar penduduk Indonesia yang berperan besar dalam pengasuhan dan mengurus segala keperluan anak adalah seorang ibu dibandingkan ayah.
Padahal orangtua terdiri dari dua orang manusia yaitu ayah dan ibu. Idealnya ayah dan ibu dapat bekerjasama mengasuh anak. Biasanya orangtua yang bekerjasama akan membagi tugas secara adil namun beban mengasuh anak masih banyak diberikan pada ibu/perempuan.
Pada kenyataanya, menurut hasil survey harian online menyatakan bahwa Sebagian besar suami istri sudah berbagi peran dalam mengurus anak, yakni dengan presentase paling tinggi, yakni sebanyak 86,52%. Angka ini terlihat sangat tinggi.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
Meskipun begitu tidak ada suami yang mengaku mengurus anaknya tanpa berbagi peran dengan istrinya. Hal ini menggambarkan bahwa tugas domestik sebenarnya masih cenderung dibebankan pada perempuan.
Pengasuhan anak apabila dibantu oleh ayah ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik daripada yang pengasuhan penuh oleh ibu saja tanpa ayah atau ayah yang tidak berperan dalam pengasuhan.
Pengasuhan merupakan suatu perilaku yang pada dasarnya mempunyai kata kunci yaitu hangat, sensitif, penuh penerimaan, bersifat resiprokal, ada pengertian dan respon yang tepat pada kebutuhan anak.
Idealnya Tidak hanya ibu saja yang menjadi madrasah pertama seorang anak tapi hendaknya seorang ayah menjadi kepala sekolahnya yang saling bekerja sama. Peran ayah atau yang disebut Fathering lebih berfokus pada parenting.
Harusnya ayah dan ibu mengambil peranan yang saling melengkapi dalam kehidupan rumah tangga dan perkawinan, termasuk yang ada di dalamnya berperan sebagai model yang lengkap bagi anak-anak dalam menjalani kehidupannya.
Dengan adanya peran ayah akan menjadi role model bagi anak untuk melihat sisi ayah dan ibu yang menjadi panutan. Palkovitz merumuskan konsep keterlibatan ayah secara holistik dalam wujud aspek kognitif, afektif, dan juga perilaku (behavioral).
Aspek kognitif dalam hal ini yaitu pengharapan, kecemasan, keyakinan diri, dan perencanaan akan masa depan, sedangkan aspek afektif yang dimaksud adalah komitmen dan perasaan cinta, kasih sayang, serta pengorbanan kepada anak yang diasuh. Karena cinta ayah memberikan motivasi kepada anak untuk lebih menghargai nilai-nilai dan tanggung jawab
Menurut Lamb, dkk. (dalam Andayani & Koentjoro, 2012) keterlibatan ayah memiliki tiga komponen, yaitu:
• Paternal engagement, Mencakup kontak dan interaksi ayah secara langsung dengan anak dalam konteks pengasuhan, bermain, atau rekreasi.
• Accessibility atau availability, Mencakup kehadiran dan keterjangkauan ayah bagi anak, terlepas dari ada atau tidaknya interaksi langsung antara ayah dan anak.
• Responsibility, Mencakup pemahaman dan usaha ayah dalam memenuhi kebutuhan anaknya, mencakup faktor ekonomi maupun pengaturan dan perencanaan kehidupan anak. tiga komponen diatas harus dapat dipenuhi oleh seorang ayah yang menjadi kepala rumah tangga dan menjadi panutan keluarga.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan adalah suatu partisipasi aktif ayah secara terus menerus dalam pengasuhan anak yang mengandung aspek frekuensi, inisiatif, dan pemberdayaan pribadi dalam dimensi fisik, kognisi, dan afeksi dalam semua area perkembangananak yaitu fisik, emosi, sosial, intelektual dan moral.
Anak usia dini khusunya yang berusia 4-6 tahun harus sudah mampu menyesuaikan  diri terhadap lingkungannya sebagaimana anak mampu bereaksi secara efektif terhadap suatu hubungan. Anak belajar merespon suatu hal dari lingkungan sekitar, terutama keluarga yaitu ayah dan ibunya. Ketika sikap merespon dapat dilakukan dengan baik maka anak dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia dini berperan sangat besar dalam meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak. Anak adalah peniru ulung yang memang segala perilaku yang dilakukan berdasarkan pada apa yang pernah dilihat.
Jadi kita sebagai orangtua hendaknya berhati-hati dalam bersikap dan berperilaku di depan anak. Selain itu kehadiran kedua orangtua dalam hidup anak sangatlah penting. Figur ayah ataupun figur ibu tidak dapat digantikan oleh siapapun dan keduanya memiliki peran dan tanggungjawab yang saling melengkapi satu sama lain. *