Suasana Suriah yang makin memprihatinkan. Tidak lama lagi akan menjadi pusat pertempuran. Anak-anak jadi korban dari kecongkaan para ambisius kekuasaan. (FT/VOAISLAM)

WASHINGTON DC | duta.co – Keprihatinan dunia makin dalam. Alih-alih Suriah damai, kini di negeri itu justru tengah dibidik negara-negara besar sebagai ajang pertempuran. Umat Islam menjadi korban, WNI yang berada di Suriah harus dipikirkan tentang jaminan keamanan.

Kabar terbaru, Amerika Serikat akan melancarkan serangan lanjutan terhadap rezim Syiah Bashar al-Assad di Suriah. Ancaman ini dilontarkan delegasi tetap AS dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (7/4/2017) kemarin.

“Amerika Serikat telah melakukan langkah yang sangat tepat dan terperinci tadi malam. Kami siap untuk melakukannya lebih lanjut,” ujar Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.

Nikki Haley melanjutkan, “Tapi kami berharap tidak perlu melakukannya kecuali darurat.” Padahal, darurat dan tidak darurat hanya Amerika yang tahu.

Sebanyak 59 rudal Tomahawk diluncurkan Amerika Serikat melalui kapal perang mereka di timur Laut Mediterania, sebagai balasan atas pemboman keji kota Khan Sheikhoun menggunakan senjata kimia dan gas beracun pada hari Selasa (4/04).

Lebih dari 100 warga sipil dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan zat kimia yang belum diketahui jenisnya.

Bukan Amerika kalau tak punya alasan. Serangan udara yang diluncurkan sebagai balasan atas pemboman zat kimia di kota Khan Sheikhoun menggunakan senjata kimia dan gas beracun pada hari Selasa (4/04) dinilai AS cukup beralasan.

Lalu yang menjadi pertanyaan banyak orang dan pengamat kenapa pangkalan udara ‘Syahrat’ yang digempur? Apa pentingnya bagi rezim Syiah Bashar al-Assad? Berikut 4 dari 10 alasan AS menargetkan pangkalan Syharat:

Pangkalan udara militer Syahrat adalah salah satu bandara militer Suriah yang paling penting bagi rezim Syiah Assad. Pangkalan ini terletak di daerah gurun di provinsi Homs, dan merupakan bandara utama untuk pesawat Sukhoi 22.

Pangkalan udara militer Syahrat hanya berjarak 31 km tenggara kota Suriah Homs, dan 41 km dari pedesaan utara Homs.

Pangkalan ini menjadi bandara militer paling efektif untuk penyerangan udara rezim Syiah Assad di wilayah tengah Suriah. terdapat kamp-kamp pelatihan paling penting di pangkalan ini yang digunakan untuk parade militer dan latihan. Kelompok 22 brigade 50 udara Suriah berbasis di pangkalan ini. Dan dari sinilah rezim Syiah Assad menargetkan warga sipil di Homs, Hama dan Idlib.

Yang ironis, kepongahan AS ini dibalas dengan kepongahan baru oleh Militer Rusia. Dilaporkan Rusia sendiri telah mengerahkan sejumlah kapal perang pantai tepi pantai Suriah pasca serangan udara Amerika Serikat menargetkan pangkalan udara militer Syahrat di provinsi Homs pada Jumat (7/4) dini hari.

Seperti diberitakan media-media lokal menyatakan bahwa Moskow telah memerintah kapal perangnya untuk berlayar dengan kecepatan penuh menuju pantai Suriah dengan status kesiapan berperang.

Kapal perang tipe fregat “Admiral Grigorovich” dikirim Rusia dari Laut Hitam ke Laut Mediterania melalui Selat Bosporus, Turki, dengan membawa muatan rudal bersayap “Kalibr”, tanpa diketahui secara pasti untuk apa rudal-rudal ini.

Tidak hanya rudal tipe Kalibr, Rusia dikabarkan juga mengirimkan rudal Cruz lainnya dalam kapal-kapal perang mereka yang kini dalam perjalanan menuju tepi pantai suriah untuk melindungi rezim Syiah Bashar al-Assad.

Sebanyak 59 rudal Tomahawk diluncurkan Amerika Serikat melalui kapal perang mereka di timur Laut Mediterania. Serangan udara ini ditujukan untuk membalas aksi pemboman keji kota Khan Sheikhoun menggunakan senjata kimia dan gas beracun pada hari Selasa (4/4).

Pemerintah Rusia berjanji akan memperkuat sistem pertahanan udara rezim Syiah Assad di Suriah. Langkah ini diambil Moskow setelah Amerika Serikat berhasil mempercundangi sistem pertahanan udara Rusia dalam serangan udara ke pangkalan udara militer Syahrat di provinsi Homs pada Jumat (4/4) dini hari.

Tidak hanya sampai di sana, Rusia juga telah menghentikan perjanjian koordinasi dengan militer AS terkait serangan udara di atas langit Suriah, dan telah mengerahkan sejumlah kapal perang bermuatan rudal Kalibr ke tepi laut Suriah.

Lebih dari 100 warga sipil dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan zat kimia yang belum diketahui jenisnya. (rassd,ram,em,net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry