Seorang warga pencari ikan disisa air waduk Banjar Anyar desa Betiring kecamatan Cerme, Gresik yang telah mongering. (FT/AGUS)

GRESIK | duta.co – Enam dari Delapan belas kecamatan di wilayah selatan dan utara Kabupaten Gresik ditetapkan daerah berpotensi kekeringan. Musim kemarau tahun ini mengancam 26 desa atau kelurahan akan kekurangan air bersih. Peristiwa seperti ini pun terjadi disetiap tahunnya saat musim kemarau tiba.

Hasil rekap desa berpotensi mengalami kekeringan diwilayah selatan dan utara kabupaten Gresik sebanyak 62 dusun. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 15.128 dengan jumlah jiwa sebanyak 63.648. Data tersebut direkap oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik.

Kepada duta.co sekertaris BPBD Gresik, Muksin mengaku pihaknya telah memetakan wilayah berpotensi kekeringan. Agar mudah memberikan bantuan droping air bersih yang akan dilakukannya pada awal Agustus 2018 nanti. “Kita prioritaskan wilayah yang urgen dengan air bersih dulu, lanjut ke wilayah lainnya,” terang Muksin, Jumat 27/7/2018.

Secara Data Menurun

Muksin menambahkan, anggaran kebutuhan droping air bersih, dan armada yang hanya 3 unit tanki jadi keterbatasan tersendiri. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan pihak luar seperti Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. “Dibanding tahun lalu, menurun. Setelah ada program pipanisasi, pembuatan sumur dan juga tandon tanki,” tukasnya.

Diketahui, dari hasil data rekap BPBD Gresik Enam Kecamatan tersebut meliputi kecamatan Benjeng di 8 desa, dengan 25.525 jiwa. Kecamatan Cerme 4 desa, dengan 12.325 jiwa, Kecamatan Duduksampean 6 desa, dengan 11.087, Kedamean 3 desa, dengan 8189 jiwa. Sementara kecamatan Sidayu 2 desa, dengan 1204 jiwa dan kecamatan Bungah di 3 desa, dengan 5318 jiwa.(gus)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry