Meme yang beredar di media sosial.

SURABAYA | duta.co – Hati-hati dengan politik fitnah. Bisa jadi bandul balik yang mengerikan. Berita penangkapan Habib Rizieq Shihab (HRS) dikabarkan berbalik arah. Polisi Arab Saudi tengah memburu pelaku pemasangan bendera di tembok rumah HRS.

“Sehebat apa pun skenario manusia, masih hebat skenario Allah wt. Sudah banyak pelajaran bagaimana dampak politik jahat, tetapi, sayang tak kunjung menyadarkan mereka. Hari ini siapa yang mencoba melawan penguasa dikejar-kejar,” demikian Hendro T Subiyantoro, mantan Ketua PMII Jawa Timur yang juga Ketua Tim relawan Prabowo-Sandi kepada duta.co, Kamis (8/11/2018).

Masih menurut mantan Pengurus GP Ansor Jatim ini, percaya atau tidak, pada saatnya penguasa dholim itu akan terbuka kedoknya.

“Rakyat mudah melihat kebohongan meski ditutup sistematis. Fakta tak bisa disembunyikan. Ekonomi berantakan, lapangan kerja sulit, gilanya tarif listrik, bahan pangan mahal, kegemaran impor beras yang menyengsarakan petani. Terbaru, kebohongan mobil Esemka, semua itu terang-benderang di mata rakyat,” jelasnya.

Rekayasa atau fitnah politik dengan menjatuhkan lawan, menurut Hendro, tak akan berumur panjang. “Pemelintiran pidato Pak Prabowo soal ‘Tampang Boyolali’, akhirnya publik pun paham, bahwa, itu bagian dari politik jahat. Begitu juga kasus HRS, saya yakin akan terbongkar kedok jahatnya. Apalagi Kerajaan Arab Saudi jelas tidak akan terima dijadikan ‘lapangan tempur’,” tegasnya.

Seperti diwartakan jemari.net, usai menjalani pemeriksaan di pihak Keamanan Arab Saudi, Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab langsung kembali pulang ke rumah, dan sementara itu di dalam negeri, sudah heboh dengan munculnya berita tentang HRS ditangkap pihak keamanan Arab Saudi.

Bahkan untuk memberikan berita valid, sebuah foto yang memperlihatkan keberadaan HRS sedang menghadapi pihak keamanan, tiba-tiba saja beredar ke berbagai sosial media dengan tambahan tulisan jika HRS ditangkap pihak berwajib karena terkait dengan ISIS.

Rupanya pihak yang melakukan “operasi intelejen” fitnah keji kepada HRS langsung mendapat respon balik, HRS yang mengetahui jika ini adalalah operasi rekayasa, melaporkan balik ke pihak keamanan Arab Saudi.

Polisi Menangkap Kejanggalan

Habib Rizieq meminta keamanan Saudi untuk menyelidiki pemasang Bendera di dinding luar rumah beliau dan penyebar foto beliau saat berhadapan dengan aparat keamanan Saudi.

Pihak Keamanan Saudi sendiri marah besar saat mendengar laporan dari Habib Rizieq bahwa ada orang yang membidik beliau bersama aparat keamanan Saudi dengan kamera jarak jauh dan fotonya diviralkan di Indonesia.

Pihak Keamanan Saudi akan menggeledah gedung yang dicurigai sebagai tempat pengambilan foto dan akan mengejar pelakunya.

Habib Rizieq sendiri sempat dimintai keterangan tentang siapa orang yang paling dicurigai oleh beliau sebagi pelaku fitnah tsb. Beliau menyampaikan bahwa pihak yang diduga kuat sebagai pelaku adalah “Intelijen busuk dari Indonesia”.

Pihak Keamanan Saudi meminta bantuan Habib Rizieq untuk melaporkan juga nama-nama intelijen Indonesia yang beliau ketahui melakukan “operasi intelijen” terhadap beliau di Wilayah Hukum Saudi.

Pihak Keamanan Saudi sangat serius dan fokus menanggapi laporan Habib Rizieq, karena operasi intelijen asing di wilayah hukum Saudi merupakan pelanggaran hukum serius, dan pelakunya bisa dihukum pancung.

Dipasang Orang Lain

Sementara Pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera membenarkan kliennya sempat dimintai konfirmasi oleh pihak kepolisian Arab Saudi.

Kapitra menerangkan Habib Rizieq hanya dimintai konfirmasi karena adanya bendera yang terpasang di dinding kediaman Habib Rizieq di Arab Saudi. Bendera itu, ucap Kapitra, ditengarai dipasang oleh orang tidak dikenal, bukan oleh Habib Rizieq.

“Tidak ditangkap, jadi dimintai konfirmasi saja. Memang ada diduga orang memasang bendera kalimat tauhid warna hitam di rumah dia, di dinding tembok dia. Terus dimintai konfirmasi oleh kepolisian sana,” ujar Kapitra saat dikonfirmasi tribunnews, Rabu (7/11/2018).

Kapitra mengatakan Habib Rizieq ditengarai dimintai konfirmasi oleh pihak kepolisian Arab Saudi pada Minggu (4/11/2018).

“Tiga hari yang lalu. Sekarang sudah di rumah. Saya sudah dapat konfirmasi dari Arab. Bukan dia yang memasang. Ada dugaan orang lain yang masang,” kata Kapitra. (net,jmr,trb)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry