KEDIRI | duta.co — Meski telah berpulang ke Rahmatullah pada 21 Desember 2003 lalu, sosok almaghfurlah KH Abdullah Maksum Jauhari (Gus Maksum), keluarga Pengasuh Ponpes MHM Lirboyo tetap dihormati dan selalu dikenang khususnya bagi pendekar Pagar Nusa maupun pendekar Pencak Dor.
Ironisnya, kalau ada orang yang mengaku masih keluarga, dan kemudian mencari bantuan ke sana-ke mari. Menghadapi yang begini, masyarakat diminta hati-hati. Munculnya https://www.facebook.com/ahmad.mukmin.315, di mana pada akun tersebut dengan jelas tertulis mengaku cucu buyut dari almarhum KH Abdul Karim perlu diteliti keasliannya.
Kemudian kabar tersiar, pria di akun ini berujung meminta sumbangan uang atas keberadaan panti asuhan yang kabarnya dikelolanya pondok terbesar di Indonesia ini. Menanggapi hal ini, Ning Dewi maupun Agus Muhtadi, keluarga Gus Maksum, menegaskan tidak mengenal pria tersebut.
“Mungkin dia sedang berpuasa dan membutuhkan uang untuk lebaran,” terang Ning Dewi saat dikonfirmasi, Minggu (27/5/2018).
Ditanya apakah akan melapor ke polisi? Agus Muhtadi tidak bermaksud sejauh itu. Bahwa pihak pondok tidak memiliki panti asuhan dan tidak merasa mengutus siapapun untuk meminta sumbangan kepada siapapun.
“Sudah banyak orang yang mengatasnamakan Pagar Nusa, Gasmi kemudian Pengurus Pencak Dor yang meminta sumbangan atas segala bentuk kegiatan. Jika berurusan dengan polisi mungkin dia akan dipidanakan, namun bila ketemu pendekar Pagar Nusa malah bisa berujung fatal salah paham,” jelas Cak Muh, sapaan akrab keponakan Gus Maksum.
Seperti yang ada di akun facebooknya, obrolan tertanggal 22 Mei pukul 23:08wib terdapat obrolan, bila pria ini mengaku keluarga Pondok Lirboyo dan setelah mengupload foto pintu gerbang, mengaku pondok tersebut milik orang tuanya.
Bahkan dia mengaku jika abahnya yang menggelola pondok tersebut. “Ini adalah kakek saya, abah kelola. Saya lahir di Malaysia, sekolah di Malaysia dan Jedah Arab Saudi” tulis pria mengaku bernama Gus Ahmad. Namun sempat dicek di dalam akun fb, disitu dia sempat mengupload foto KTP berisi fotonya dan tertulis nama Kaspuwar. Terhadap hal-hal seperti ini masyarakat harus hati-hati, tidak mudah melayani sebelum jelas siapa sesungguhnya dia. (nng)
