
SURABAYA | duta.co – Yayasan Masjid Peneleh Surabaya menggandeng Kementrian Agama (Kemenag) kota Surabaya, guna menyukseskan kegiatan Pelatihan Merawat Jenazah, yang berlangsung di Jl. Peneleh V, No 41 Genteng Surabaya, pada Minggu (21/12/2025).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 peserta dari berbagai wilayah di kota Surabaya, dengan diisi oleh narasumber yang profesional yakni Ach. Muslim, M.Pd.I Pengasuh PPTQ Al – Basuni dan H. Abd. Aziz., S.Ag., M.H selaku Paif Kemenag Surabaya.
Ketua Umum Yayasan Masjid Peneleh Surabaya, Syarif Thayib, mengatakan pelatihan ini merupakan kali pertama digelar oleh Masjid Peneleh dan menjadi kegiatan yang terbilang langka karena melibatkan langsung Kementerian Agama.
“Masjid Peneleh baru pertama kali mengadakan pelatihan merawat jenazah. Insya Allah ini juga menjadi pelatihan yang langka karena Kementerian Agama berkenan bekerja sama. Biasanya pelatihan seperti ini dilaksanakan secara mandiri atau swadaya oleh masjid dan takmir,” ujar Syarif.
Lebih lanjut, Dosen asal UINSA menjelaskan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh krisis tenaga mudin atau petugas perawat jenazah di Kota Surabaya. Ia menilai Idealnya, setiap RW memiliki minimal dua mudin, yakni satu laki-laki dan satu perempuan.
“Namun faktanya, berdasarkan informasi yang kami peroleh, lebih dari separuh wilayah di Surabaya belum memiliki mudin. Bahkan sering kali satu mudin harus merangkap hingga satu kelurahan. Padahal dalam satu kelurahan terdapat banyak RW,” ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, Masjid Peneleh merasa terpanggil untuk berkontribusi melahirkan tenaga mudin yang kompeten dan profesional. Menurut Syarif, banyak lulusan pondok pesantren yang secara keilmuan telah memahami tata cara perawatan jenazah, namun masih membutuhkan pembekalan teknis agar lebih tertib, rapi, dan profesional.
“Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi langkah penting untuk menyempurnakan kemampuan mereka, sehingga ke depan kebutuhan mudin di masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” pungkasnya.
Dengan begitu, Ia berharap pelatihan tersebut dapat melahirkan tenaga mudin yang profesional dalam penanganan jenazah.
”Mudah-mudahan harapan kita kalau acara ini sukses dan dapat melahirkan peserta yang profesional di bidang penanganan jenazah mudah-mudahan bisa di gelar rutin. Untuk melahirkan banyak mudin – Mudin profesional,” paparnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Moch. Ashad Dachlan, warga RW 4 RT 6 Kelurahan Peneleh, menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Menurutnya, pelatihan ini akan sangat membantu jamaah masjid dan masyarakat sekitar, khususnya dalam menghadapi situasi darurat saat seseorang mengalami sakaratul maut hingga proses pengurusan jenazah.
“Kegiatan ini sangat-sangat bermanfaat. Ke depan, ini akan membantu jamaah masjid dan masyarakat, mulai dari pendampingan saat sakaratul maut, pengurusan jenazah, memandikan, mengafani, menyalatkan, hingga proses pemakaman,” ujarnya.
Ashad juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap ada tindak lanjut berupa pembinaan berkelanjutan dari berbagai pihak.
“Harapan kami, ke depan ada tindak lanjut atau follow up, baik dari Pemerintah Kota melalui Kementerian Agama maupun dari takmir masjid, berupa pembinaan dan peningkatan kapasitas atau upgrade ilmu secara berkala,” pungkasnya.
Sebagai informasi, para peserta yang telah mengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikat diharapkan segera mengurus administrasi dengan menyerahkan sertifikat tersebut kepada pengurus RW, kemudian ke kelurahan, dan selanjutnya diteruskan ke Dinas Sosial Kota Surabaya untuk diproses penerbitan Surat Keputusan (SK). Dengan adanya SK tersebut, peserta berhak mendapatkan jaminan sosial sesuai ketentuan yang berlaku. (rud)








































