JAKARTA | duta.co  – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengirimkan tenaga medis dan bantuan logistik untuk mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak dan gizi buruk di Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga dan Kota Agats, Provinsi Papua.
Langkah ini merupakan upaya lanjutan dalam merespon cepat adanya krisis kesehatan di wilayah Timur Indonesia tersebut.
Sebelumnya BAZNAS telah mendirikan Crisis Center untuk merespon berbagai keluhan yang terjadi pada masyarakat dan telah merancang program yang simultan dalam merespon bencana di Asmat.
Pimpinan Crisis Center BAZNAS, Dr. Meizi Fachrizal Achmad, M.Si mengatakan, timnya Kamis malam ini akan berangkat ke Asmat untuk segera bergerak membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
BAZNAS malam ini akan mengirimkan tim perintis yang rencananya berada di Asmat selama dua pekan. Tim ini terdiri dari dua orang tenaga kesehatan dan dua personil tim kemanusiaan. Setelah itu BAZNAS akan mengirim tim lanjutan yang nantinya menetap selama 6 bulan,” kata Fachry yang juga menjabat sebagai Kepala Rumah Sehat BAZNAS Indonesia.
Ia mengatakan, tim-tim yang akan diberangkatkan ini diharapkan dapat melakukan kegiatan yang optimal di wilayah tersebut.
Anggota BAZNAS, Ir. Nana Mintarti mengatakan bahwa BAZNAS akan merilis program-program yang mempunyai sifat emergency relief atau respon dan recovery atau jangka waktu panjang dan juga mengedukasi terkait tentang kesehatan kepada masyarakat Asmat.
Untuk penanganan Kejadian Gizi Buruk dan penyakit Campak di kabupaten Asmat ini. Baznas akan merilis program-program yang memiliki sifat emergency relief dan recovery. Sifat emergency relief atau respon ini, BAZNAS akan memberangkatkan tim medis untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait setempat untuk bersama-sama mengatasi atau menangani kejadian luar biasa yang terjadi saat ini di Asmat. Sifat recovery atau jangka panjang akan memiliki sifat yang community health jadi kesehatan yang berbasis komunitas. Karena sebetulnya faktor-faktor ini adalah masalah kebiasaan, edukasi, masalah wawasan ataupun pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
“Ini lah yang akan di edukasi oleh BAZNAS sambil kita juga akan memberikan makanan-makanan bergizi terutama pada batita dan balita sehingga diharapkan tingkat gizi dari balita tersebut juga akan membaik,” katanya.
Tim perintis bertugas melakukan deteksi dini dari campak dan gizi buruk yang diderita oleh anak-anak di Asmat.
Selanjutnya akan dilakukan penyuluhan pencegahan penularan serta tindakan awal penyakit akut. Jika memang nantinya ada kondisi yang mengharuskan untuk mendapat rujukan, maka tim akan melakukan rujukan lebih lanjut untuk penanganan yang lebih serius.
Untuk tim lanjutan, nantinya akan dibagi menjadi empat bagian. Tim ini akan mengurus program-program BAZNAS yang sudah dirancang menjadi program yang simultan dalam merespon bencana di Asmat. Program-program tesebut terdiri dari bagian medis, program kader sehat Papua, program bantuan pangan dan lumbung pangan dan program bantuan pendukung lainnya.
Mohammad Nasir Tajang mengatakan bahwa BAZNAS terjun langsung untuk menangani masalah tersebut karna duka saudara-saudara kita di Asmat ini harus menjadi duka untuk seluruh wilayah Indonesia.
“BAZNAS terjun untuk menangani masalah tersebut karena BAZNAS melihat bahwa ini adalah duka Indonesia juga. Jadi, BAZNAS berusaha untuk hadir disana dan akan betul-betul hadir dan membantu di Asmat sampai permasalahan ini selesai.
“Untuk tahap pertama kita mengagendakan selama 6 bulan untuk tim berada disana. Tahap awal kita akan melakukan asessmen kemudian kita juga akan mendidik warga disana betapa pentingnya kesehatan. Ditambah kita berencana akan membangun lumbung pangan disana. Sehingga permasalahan disana, BAZNAS berharap tidak terulang kembali,” kata Nasir selaku Direktur Koordinasi Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang Diklat Nasional BAZNAS.
BAZNAS telah berkoordinasi dengan BAZNAS Provinsi Papua dan BAZNAS Kabupaten Asmat serta Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) untuk bersama-sama melakukan aksi di lapangan. BAZNAS juga memberikan bantuan logistik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Asmat berupa beras, minyak sayur, susu, biskuit dan pakaian.
Tim perintis yang akan berangkat malam ini telah dibekalkan untuk membawa logistik obat obatan dari Jakarta. (hud)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry