Presiden Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo ( tengah kiri) menyerahkan sertifikat klaim kepada Komisaris dan Pemegang Saham PT Silk Stone Mitra Stay atas gempa Palu senilai Rp3.330.000.000 di Surabaya, Senin (13/11). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – PT Asuransi Bintang Tbk mendapatkan 90 laporan kasus akibat gempa di Lombok dan Palu.

Dari total kasus itu, diperkirakan pembayaran klaim mencapai Rp 97 miliar.

Presiden Direktur Asuransi Bintang, HSM Widodo mengatakan dari jumlah itu rincisnnya 54 laporan dari Palu dengan total perkiraan klaim Rp 73 miliar dan 36 laporan dari Lombok dengan total perkiraan klaim sebesar Rp 24 miliar.

“Dari total klaim itu campuran antara korporasi dan perorangan. Tapi kebanyakan korporasi,” ujarnya di sela penerahan klaim pada pemilik Hotel Mercure Palu, di Surabaya, Senin (12/11).

Untuk gempa di Lombok dan Palu serta daerah sekitarnya, Widodo mengatakan perusahaan memang memiliki beberapa penutupan polis dengan beberapa obyek pertanggungan.

Di antaranya asuransi harta benda, asuransi gempa bumi dan lainnya.

“Untuk gempa bumi ini kami memang bertindak cepat. Kami lakukan identifikasi obyek yang diasuransikan dan kami langsung membayarkan dulu interm payment untuk nasabah tanpa menyelesaikan dulu administrasinya. Karena mendesak,” jelasnya.

Salah satu nasabah yang mendapatkan pencairan klaim adalah PT Silkstone Mitra Stay. Perusahaan ini adalah pemilik hotel jaringan Mercure di Kota Palu.

Klaim senilai Rp 3.330.000.000 itu diserahkan Widodo kepada Angdoko selaku Komisaris dan Pemegang Saham PT Silkstone Mitra Stay di Surabaya, Senin (12/11).

Angdoko yang didampingi Steven Lyanto selaku Direktur dan Pemegang Saham PT Silkstone Mitra Stay mengatakan kalim dari Asuransi Bintang ini rencananya akan dijadikan untuk tambahan modal membangun kembali hotel 138 kamar yang sudah luluh lantak itu.

“Kita memang harus kembali bamgkit. Rencana kami memang ingin membangun kembali hotel itu tapi tidak dalam waktu dekat ini. Karena gempa-gempa susulan masih sering terjadi,” ungkapnya.

Diakui Angdoko, Palu masih memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. Sehingga sangat disayangkan jika tifak dikembangkan.

“Kita bantu Palu dan sekitarnya untuk kembali maju dan berkembang,” tukasnya.

Warga Palu dan sekitarnya masih membutuhkan tempat MICE untuk banyak keperluam atau acara.

“Kita harus sediakan itu agar perekonomian Palu dan sekitarnya kembali bangkit.”tandasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry