Sejumlah siswa TK Tunas Harapan II Sumberarum terlihat serius mewarnai gerabah di lokasi ‘Wisata Edukasi Gerabah’ di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Bojonegoro. Duta/Tri Suryaningrum
BOJONEGORO | duta.co – Belajar tidak melulu di ruang keras, itulah yang tengah dipraktikkan TK Tunas Harapan II Sumberarum, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Mereka memboyong seluruh siswanya untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas, tepatnya di lokasi Wisata Edukasi Gerabah (WED) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Karang Taruna Satria Muda Desa Rendeng, Kecamatan Malo.

Kepala Sekolah TK Tunas Harapan II Sumberarum Sulistianik SPd menjelaskan, dengan mengunjungi WED siswa diajak belajar sambil terjun langsung membuat gerabah. Tujuannya untuk mengasah kecerdasadan otak, baik otak kiri maupun otak kanan.

“Dari membuat gerabah ini kita bisa tahu otak mana yang lebih dominan dari siswa didik kita. Sehingga ke depan akan berguna untuk proses belajar mengajar yang seperti apa yang bisa diterapkan terhadap siswa per siswa kita,” tegasnya.

Mengingat, lanjut Bu Anik, sapaan akrabnya, siswa yang tengah dalam masa pertumbuhan tidak hanya butuh pembelajaran di ruang kelas yang  hanya membaca, menulis, dan berhitung, namun juga belajar di luar untuk pengalaman hidup. Pengalaman tersebut akan mengenalkan anak terhadap dunia luar.

“Dan lewat seni membuat  gerabah ini anak-anak  akan banyak belajar kehidupan di luar, seperti bagaimana membuat gerabah, dengan sejumlah tahapan-tahapannya itu mulai dari mencetak, mewarnai, hingga finishing. Itu secara tidak langsung melatih kemandirian, etika, estetika juga belajar bersyukur pada Tuhan,” urainya.

Proses belajat di luar ruang kelas itu juga mendapat apresiasi positif dari sejumlah wali murid. Amini misalnya, mengungkapkan, dengan  belajar  yang diadakan di luar kelas itu sebenarnya tidak hanya untuk menghindari murid dari rasa bosan belajar di kelas dan mengajak siswa untuk refreshing sejenak dari kegiatan sekolah, yang utama adalah menumbuhkan pengalaman yang menyenangkan.

“Jadi, dengan praktik langsung membuat gerabah, siswa tidak hanya sekedar bersenang-senang, tetapi juga memberikan pelajaran dan pengalaman yang menyenangkan. Sehingga siswa mampu mengingat dan merekam semua kejadian selama berwisata edukasi tersebut , kemudian dikaitkan dengan pelajaran sekolah,” ujarnya.

Senada Mutamimah, mengaku senang bisa melihat anaknya bersama teman-temannya bisa mempraktikkan sendiri cara membuat gerabah. Dengan begitu akan mampu mendekatkan anaknya dengan siswa lainnya dengan lingkungan di sekitar.

“Pemilihan termpat kali ini sangat tepat, karena mendekatkan diri siswa pada alat-alat yang ada di rumah mereka. Seperti tempat minum, cobek, asbak, fas bunga dan lain-lain,” ungkapnya yang diamini Desy Nurhayati yang juga salah seorang wali murid.

Desy bahkan berharap, ke depan kegiatan semacam ini terus berkesinambungan dilakukan demi  menjalin keakraban tidak hanya para siswanya, tapi juga dengan wali murid. “Semoga saja tidak terhenti kali ini saja, tapi terus dan terus dilakukan,” harapnya.

Selain mengunjungi WEG Rendeng, siswa TK Tunas Harapan II Sumberarum kali ini juga diajak menikmati hamparan kebun belimbing di ‘Taman Agrowisata Belimbing’ Desa Ringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Kali ini siswa dapat memetik buah belimbing segar langsung dari pohon dan makan sepuasnya di areal kebun. rum

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry