H Nur Hadi ST (nomor tiga dari kanan) dalam sebuah acara. FT/IST)

JAKARTA | duta.co – Sekeretaris Jenderal Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), H Nur Hadi ST mengatakan, bahwa, arus besar nahdliyin mendukung pernyataan Mahfud MD perihal konspirasi politik menggunakan fasilitas PBNU. Testimoni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) di acara ILC TvOne tersebut, membenarkan dugaan adanya politisasi NU.

“Kita harus berterima kasih kepada Pak Mahfud. Dengan begitu, nahdliyin di seluruh dunia tahu, apa sesungguhnya yang terjadi di NU. Ini skenario Gusti Allah. Adalah benar, siapa yang mempermainkan NU akan memperoleh balasan setimpal,” jelas Cak Nur panggilan akrabnya kepada duta.co, Kamis (16/8/2018).

Selama ini, lanjut Cak Nur, kasak-kusuk politisasi NU sudah merebak di mana-mana. Di Pilgub Jatim 2018, jejak politik struktural NU begitu tebal. Ternyata, ini masih diperparah dengan Pilpres 2019. ”Baru penentuan Cawapres saja sudah mengguncangkan dunia. Pernyataan PBNU bahwa Pak Mahfud bukan kader NU, ini terbilang sadis. Hanya karena rebutan kekuasaan, sampai tega menyebut bukan orang NU,” tambahnya.

Kedua, lanjut pengusaha otomotif ini, politisasi NU dilakukan terang-terangan, NU dipakai untuk menggertak pemerintah. Khitthah NU sudah diinjak-injak. Ditambah ajakan Kiai Ma’ruf Amin agar warga NU kembali ke PKB, ini semakin menyimpang dari khitthah nahdliyyah, di mana warga NU telah dibebaskan untuk memilih partai politik.

“Ketiga, apa yang disampaikan Pak Mahfud, mestinya menjadi bahan introspeksi. Tetapi, sampai sekarang kita belum dengar suara pengurus NU, selain hanya sejumlah ranting NU yang terang-terangan prihatin menyaksikan ‘pembajakan’ organisasi NU ini,” terangnya.

Keempat, terang Cak Nur, sampai hari ini Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj juga belum berbicara atas pernyataan Pak Mahfud ini. Padahal, sudah disampaikan kalau mau membantah, bantah saja. “Jika benar apa yang disampaikan Pak Mahfud, maka, habislah kepercayaan umat kepada pemimpinnya,” tambah lelaki asal Kediri ini.

Didukung Advokat Alumni UII

Tak kalah menarik, testimoni Mahfud MD ini juga memperoleh simpati dan dukungan dari puluhan advokat Alumni Universitas Islam Indonesia (UII Yogyakarta). Rabu (15/8/2018) tengah malam jam 23.00 WIB, di kantor MMD Initiative kawasan Kramat, Jakarta Pusat, mereka menemui Mahfud MD yang notabene Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA-UII).

Para advokat itu mendesak Mahfud agar mengungkap kasus-kasus korupsi atau pelanggaran pidana yang diduga dilakukan oleh Muhaimin Iskandar dan lain-lain yang diduga menggunakan PBNU sebagai tempat menelikung Mahfud MD.

Beberapa advokat bahkan menyampaikan isu-isu pelanggaran hukum yang mereka miliki dokumennya. Bukan hanya kasus Muhaimin Iskandar, tetapi juga tiga tokoh lainnya yang disebutkan dalam kontestasi Cawapres tersebut.

“Kami ada di belakang Mas Mahfud dan siap mengungkap kembali kasus-kasus pidana yang sedang mengendap terkait mereka-mereka itu,” kata Hermansyah Dulaimi, Ketua PERADI Jakarta Barat seperti dikutip tribunnews.com saat ikut hadir dalam rombongan yang menemui guru besar hukum tata negara itu.

Terkait kelompok Pemuda Aswaja yang mengancam akan melaporkan Mahfud MD atas pernyataanya dalam acara talkshow ILC, para advokat jebolan Yogyakarta itu menanggapi dengan tegas. “Silakan saja dibawa ke ranah hukum. Kita malah senang jika dilaporkan. Justru akan terbuka lebih banyak lagi fakta-faktanya. Dan kita siap mengawal dan membela Prof Mahfud ” kata koordinator advokat alumni UII, Ari Yusuf Amir bersama puluhan advokat lainnya. (mky,tribunnews.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry