
LUMAJANG | duta.co – Mendekati coblosan serentak, Pilkada Rabu 27 November 2024, warga NU bebas untuk menentukan pilihan. Begitu juga dalam Pemilihan Bupati-Wakil Bupati di Kabupaten Lumajang. Kini sekana menjadi arus balik bagi nahdliyin Kabupaten Lumajang.
Nahdliyin sekarang semakin paham, bahwa, tidak ada keharusan, pilih siapa dalam pilkada 2024? “NU jangan diklaim milik golongan tertentu, tapi NU milik umat,” demikian disampaikan KH Imron Anis Dewan Mustasyar PC NU Lumajang, Rabu (6/11/24).
Menurutnya, warga NU Lumajang bebas menentukan pilihan. Termasuk boleh saja memilih pasangan Bunda Indah-Mas Yudha, nomor urut 2. Secara pribadi, tegas Kiai Imron, dirinya bertekad, bahkan sepakat mendukung Indah-Yudha, selain karena program juga untuk menunjukkan bahwa warga NU Lumajang bebas untuk menentukan pilihan.
Tampak Kiai Imron dan Gus Arif Musclih Komandan Pasti (Pasukan Inti) Pagar Nusa PCNU (kanan) serta Gus Syamsul Mantan Ketua MWC NU Kecamatan Kunir dan Gus Zein wakil Rois Suryah Ranting NU desa Mangunsari Tekung yang secara pribadi siap memenang Indah-Yudha.
“Selama ini masih ada yang takut, sehingga menganggap NU itu untuk golongan tertentu. Salah! NU tidak boleh diklaim milik golongan tertentu, tapi NU milik umat. Warga NU bebas untuk memilih calon pemimpin,” tegas warga nahdliyin Lumajang.
Sikap tegas ini, perlu disampaikan kembali menyusul surat tokoh-tokoh NU pada April 2024, yang bersurat kepada Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Isinya, 17 kiai Lumajang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Lumajang, menyatakan sikapnya karena terusik dan keberatan bila PCNU Kabupaten Lumajang jadi alat politik praktis untuk Pilkada Kabupaten Lumajang 2024.
“Sekarang warga NU Lumajang semakin paham, bahwa, nahdliyin tidak harus mendukung salah satu paslon, melainkan bebas untuk memilih. Kini semakin banyak nahdliyin yang secara terang-terangan mendukung Bunda Indah-Mas Yudha, Paslon No 2,” tegas seorang nahdliyin. (luk)