SURABAYA | duta.co  – Pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa soal aroma sampah di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) karena berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo dijawab oleh Pemkot Surabaya. Aroma sampah yang keluar dari TPA Benowo selama ini bisa diatasi oleh Pemkot Surabaya.

“Masalah sampah (TPA) Benowo sudah teratasi, apa lagi perkara baunya. Ambil contoh saat ada tim main, pasti ada upaya untuk menghilangkan bau dengan menyemprot sampah dengan obat, agar tidak bau,” kata Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Minggu (3/11/2019).

Selain itu, Febri menambahkan, saat sore dan tidak ada pertandingan sepak bola, wajar jika di sekitar lokasi TPA dan pengolahan sampah Benowo, tercium aroma sampahnya. “Memang jika tidak ada aktivitas sepakbola, kan ada pengolahan sampah menjadi listrik disana, tapi waktu ada pertandingan, dipastikan PLTSa tidak aktif,” jelasnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi, sebelumnya sempat menjelaskan perihal sampah yang ada di Benowo. “Sebenarnya memang aroma sampah di sana, saat tumpukan sampah ini dibalik untuk mengeluarkan gas metannya. Tapi saat ada pertandingan ya dipastikan berhenti lah pengolahan sampah di lokasi tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, jika ada aktivitas di Stadion, yang rencananya menjadi salah satu Venue FIFA World Cup U20 2021, maka sampah yang berada di TPA maupun PLTSa, akan ditutup dengan membran.

“Pasti, selain dihentikan, juga ditutup dengan membran agar aroma sampahnya tidak kemana-mana,” tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah kembali mengkhawatirkan aroma sampah di TPA Benowo, yang masuk ke GBT, saat FIFA melakukan kunjungan di lokasi salah satu Venue FIFA World Cup U-20 tahun 2021.

“Ini kan sudah diajukan 10 titik, salah satunya GBT, tetapi saya sudah ke GBT, kalau sore kena angin, itu ada aroma sampah, engkok lak (nanti kalau) FIFA visit kesana, terus pas anginnya itu masuk, ini aroma apa gitu, makanya kita menyampaikan opsi lain, pokok’e Jawa Timur Pak, harus ada yang dijadikan Venue,” jelasnya. azi