Tampak KH Moh Hasib Wahab (kiri) dan Nasar Al-Batati ketika sowan ke Tambakberas, Jombang. (FT/MKY)

Adalah Nasar Al-Batati – Lesbumi PWNU Jatim, yang ditugasi untuk mengaransemen Syair (asli) Hubbul Wathon karya Mbah Wahab. Menurut Nazar, panggilan akrabnya, ini tugas luar biasa mulia. Apalagi isi lagunya — dari bait ke bait — sangat menggetarkan hati.

TIDAK mudah untuk mengaransemen Syair Hubbul Wathon karya Mbah Wahab 1916, baik dalam teks bahasa Arab maupun bahasa Indonesianya. Paling tidak, modal awal, harus memiliki rujukan seperti apa Mbah Wahab dalam menyanyikan lagu itu. Kemudian mendalam isi syairnya.

“Menurut Cak Anam belum ada yang baku. Saya pun sowan ke KH Hasib Wahab (Tambakberas) untuk mendengarkan kisah beliau tentang Mbah Wahab dan Hubbul Wathon ini. Ternyata masih sangat kental dalam ingatan Kiai Hasib, bagaimana Mbah Wahab menyanyikan lagu tersebut. Ini sungguh luar biasa,” kata Nasar Al-Batati kepada duta, usai soft launching Mars (Asli) Hubbul Wathon oleh KH Wahab Hasbullah di Gedung Astranawa Jalan Gayungsari Timur No.35 Surabaya, Ahab (20/8/2017) malam.

Setelah sowan Kiai Hasib, Nazar ziarah ke makan Mbah Wahab. Ia terus mendalami, mengkaji isi dari satu bait ke bait lain. Dari sini, baru menemukan seperti apa tempo lagu yang hendak diterapkan. “Betapa dahsyat arti yang terkandung dalam syair itu. Saya yakin, syair Hubbul Wathon ini tidak sembarang dibuat oleh Mbah Wahab. Karena itu, rasanya wajib bagi kita untuk merawatnya,” tegas lelaki Arab asal Sepanjang, Sidoarjo ini.

Nazar setuju dengan pendapat Cak Anam, bahwa, syair asli Hubbul Wathon karya Mbah Wahab ini, tanpa ada kalimat Indonesia biladi. Sebab, saat itu, tahun 1916 bangsa ini benar-benar dalam cengkeraman penjajah. Jika Mbah Wahab menyantumkan kalimat Indonesia biladi, ini bisa berbahaya, bikin marah penjajah.

Berita Terkait: Dirilis Syair (Asli) Hubbul Wathon Mbah Wahab

Kalimat lain yang membuat Nazar ‘merinding’ adalah ajakan Mbah Wahab agar bangsa ini tidak menjadi bangsa jajahan. Jangan juga menjadi sapi perahan. “Kalimat ini aktual sekali. Kapan dan di mana pun sangat layak untuk dilagukan. Untuk itu, 12 bait lagu ini, rasanya harus kita hafal, kita jaga dan kita rawat sebagai ‘jimat’ untuk membangkitkan semangat kebangsaan. Relevan sekali dinyanyikan saat ini,” tambahnya.

Ia menyambut baik gagasan launching (festival) mars (Asli) Hubbul Wathon secara nasional. Jika perlu, bukan hanya warga NU yang menyanyikan, tetapi seluruh anak bangsa Indonesia. “Karena itu, kita buat versi Arab, versi Indonesia, versi pencak silat dan shalawat. Lembaga Pencat Silat NU, Pagar Nusa Surabaya telah menampilan jurus Hubbul Wathon yang baik dalam acara ini,” tegasnya. (sov)

Teks Asli Hubbul Wathon Mbah Wahab

 

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry