
TUBAN | duta.co – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur
menekankan pentingnya NU menjadi Rumah Besar, Pemberdaya dan Pengayom bagi masyarakat, karena itu PWNU
mengapreasi adanya kartu “IDN-KSNU” yang mirip kartu BPJS di PCNU Babat, serta “NU-BIC” di PCNU Bojonegoro yang merupakan unit usaha milik NU setempat.
Hal itu terungkap saat tim PWNU Jatim mengadakan silaturrahim dengan Pengurus Cabang NU (PCNU) se-Pantura (Tuban, Bojonegoro, Babat, Lamongan, Gresik) di Gedung Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIK NU) Tuban, Minggu (30/11/2025).
Tim PWNU Jatim yang hadir adalah Wakil Rais KH Abdul Matin Jawahir, Katib Syuriyah DR KH Ahsanul Haq, Ketua PWNU KH. Kikin Abdul Hakim Mahfud, Wakil Ketua Prof Masykuri Bakri, KH Taufik Jalil, DR H Hakim Jayli, Wakil Sekretaris Prof Babun Suharto, H. Taufik Mukti, dan Ahmad Fahrudin.
“Kalau NU di tingkat Ranting dan MWC itu solid, kita tidak perlu risau. NU itu posisinya di atas Negara, maka NU jangan sampai minta-minta ke parpol, karena pemberian parpol kepada NU itu wajar dan sudah semestinya,” kata Ketua PWNU Jatim KH Kikin Abdul Hakim Mahfud.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Tuban, Dr. KH. Ahsan Ghozali, mengucapkan selamat datang di Kabupaten Tuban. PCNU Tuban selaku tuan rumah menyampaikan atas kehadiran PCNU Zona se-Pantura yang sangat banyak dan para kiai pun bersemangat.
“Ibarat rumah, NU itu rumah besar, sangat megah dan indah. Yang mampu memberikan keteduhan, kenyamanan dan kenikmatan,” katanya dalam Silaturahim dan Turba PWNU Jawa Timur untuk melihat pembinaan keorganisasian masing-masing PCNU dan kondisi terkini di wilayah masing-masing.
Dalam laporan PCNU, PCNU Babat menyampaikan program kartu “Infaq Dana Nahdliyyin-Kartu Sehat NU” (IDN-KSNU) yang merupakan program kerja sama PCNU dengan RSNU berupa program mirip kartu BPJS, yang sudah dimanfaatkan 6.000 warga kurang mampu di Babat.
Program lainnya, LKKNU Babat memiliki program bedah rumah layak huni yang sudah ada 53 rumah yang diperbaiki dalam 13 bulan di tingkat MWCNU (12 MWCNU) dan tujuh rumah di tingkat PCNU. Selain itu, program dakwah digital (www.nubabat.or.id dan @nubabatchannel) dan RSNU Babat tipe D dengan saham PCNU 15 persen senilai Rp7 Miliar.
Sementara itu, PCNU Bojonegoro melaporkan program “NU-BIC” (NU Bisnis Corporate) yang merupakan unit usaha milik NU setempat, meliputi PT Kanufaza Nusantara Transportation, PT Hidro Persada Nusantara, PT Jagat Tani Nusantara, BMT NU, Rusunawa, dan Toko Ritel Modern.
Untuk PCNU Tuban, program andalannya wakaf tanah yang masuk “10 besar” sejumlah 216 bidang wakaf dengan nadzir NU, kemudian program layanan ekonomi (perusahaan air minum, apotek NU, BMT NU per-MWC), layanan pendidikan tinggi (AINU, IIKNU, Akbid NU), dan layanan kesehatan (RSNU dan klinik kesehatan NU).
Sedangkan PCNU Gresik menekankan pada program dua RSNU, delapan Klinik NU, dan dua Klinik MCWC NU (proses). PCNU Lamongan ke arah program “Sapta Krida NU”, diantaranya kemandirian ekonomi (“one ranting one product” per MWC) dan GISNU (gerakan infak-shodaqoh NU untuk pembiayaan kegiatan mabarot).
“Terobosan yang dilakukan oleh lima PCNU Pantura, sungguh menggembirakan, hal ini tampak nyata khidmadnya pada masyarakat baik pengembangan bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pengayom bagi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” kata Prof Masykuri. (*/pwnu)





































