SURABAYA | duta.co – Peran Ibu Pemantau Jentik nyamuk Demam Berdarah (Bumantik) cukup krusial dalam mengurangi angka penderita Demam Berdarah (DB) di Kota Surabaya. Karena itu, peran mereka akan mendapatkan apresiasi.

Sebagai bentuk apresiasi itu, di Kota Surabaya akan ada rencana penambahan kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP). Rencananya, distribusi Kuota KIP akan ditambah 100 ribu dari jumlah total keseluruhan yakni 19 Juta KIP yang sudah diterbitkan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Penambahan ini dikhususkan bagi putra dan putri Bu. Mantik yang sudah berjasa besar dan berperan aktif mencegah wabah demam berdarah,” kata Calon Legislatif asal PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno dihadapan ratusan kader Bumantik Se-Kecamatan Sawahan Surabaya, di Gedung Juang 45, Kamis (7/2/2019).

Menurut cucu Soekarno ini, peran Bumantik tidak bisa dianggap remeh. Selain mengurus rumah tangga dan anak, para kader ini juga menyisihkan waktunya untuk lingkungan.

Upaya perhatian ini akan terus dikawal oleh Puti. “Tugas kami di DPR bukan saja mengawal kebijakan pemerintah, tapi juga mengawal aspirasi masyarakat,” terang cucu Proklamator Bung Karno ini.

Saat ini, sebanyak 22.300 kader Bumantik Se-Surabaya terus memfokuskan diri dalam penanganan dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).Peran ribuan kader ini terbilang efektif. Itu dibuktikan dengan penurunan kasus DBD yang ditangani oleh Pemkot Surabaya.

Jumlah penderita DBD mulai Desember 2018 hingga hari ini tercatat sebanyak 36 kasus. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2017 kemarin, sebanyak 101 kasus.

Hal tersebut turut direspon oleh Wakil Wali kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.”Loyalitas para Bumantik ini sungguh luar biasa. Dedikasi yang diberikan cukup maksimal,” terangnya saat mendampingi Mbak Puti, sapaan akran Puti Guntur Soekarno.

Whisnu yang disebut-sebut sebagai calon kuat wali kota Surabaya ini menyemangati kader Bumantik supaya terus bekerja, menjadi contoh kader Bumantik di daerah lain.

“Setidaknya upaya hari ini bisa bermanfaat di kedepannya. Jangan pernah menyerah,” pungkas Wawali yang alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini. azi

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry