VISITASI : Tim Kemahasiswaan Unusa di bawah komando Umdatus Saleha (kiri) sedang berhadapan dengan asesor Ariyanti Saleh untuk proses akreditasi lembaga di kampus B Unusa Jemursari Surabaya, Senin )10/7). DUTA.co/endang

Divisitasi Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT

SURABAYA | duta.co – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan akreditasi lembaga setelah empat tahun berganti nama dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Yarsis.  Empat orang tim asesor yakni Dr. Marwan, Dr. Budhy Kurniawan, Dr. John Suprihanto dan Dr. Ariyanti Saleh dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) selama tiga hari mulai Senin (10/7) hingga Rabu (12/7) akan melakukan visitasi di kampus itu.

Tujuh standar harus dipersiapkan Unusa dan dicek satu persatu oleh tim asesor. Tujuh standar itu adalah pertama yakni visi, misi, tjuan dan sasaran serta strategi pencapaian. Kedua tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu. Ketiga adalah mahasiswa dan lulusan. Keempat adalah sumber daya manus (SDM).  Kelima kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik. Kenam pembiayaan, sarana dan prasarana serta sistem informasi. Ketujuh penelitian, pelayanan/pengabdian masyarakat dan kerjasama.

Ketujuh standar itu sudah dipenuhi Unusa yang membagi beberapa dosen dan karyawan menjadi tujuh kelompok untuk membuat borang masing-masing standar. Satu persatu, borang standar itu dikroscek ke anggota tim masing-masing.

Tim asesor melihat secara langsung proses belajar mengajar, fasilitas dan sebagai di Unusa. Salah satunya melihat secara langsung mahasiswa magang di RSI Surabaya Jemursari. DUTA.co/endang

Sebelum dilakukan pengecekan satu persatu, Unusa terlebih dulu menampilkan kelebihan yang dimiliki kampus. Salah satunya adalah Unusa Cyber Gate. Aplikasi online yang bisa diunduh di playstore ini dipuji tim asesor.

Dr. John Suprihanto meminta Unusa untuk menyebarkan aplikasi itu ke kampus-kampus lain. Karena aplikasi itu sangat lengkap dan memudahkan seluruh sivitas akademika kampus dalam mengakses informasi yang dibutuhkan.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng pun merespon positif. Berbagi ilmu bagi orang lain tidak menjadi masalah bagi Unusa. Apalagi hal itu sesuai dengan visi misi Unusa menjadi kampus Rahmatan Lil Alamin.

“Ketika aplikasi ini sudah siap diterapkan, kami siap untuk berbagi ilmu dengan kampus lain. Karena aplikasi ini baru pertama diterapkan di kampus karena sangat lengkap dalam satu aplikasi. Kita akan lakukan itu,” ujar Jazidie.

Pujian dari asesor tentang aplikasi online Unusa ini jelas akan memberikan nilai plus. Ketua Satuan Penjaminan Mutu Internal Unusa, Wesiana Heris Santy mengungkapkan, Unusa sudah mempersiapkan akreditasi lembaga ini sudah sejak tiga tahun lalu. Karena sejak berdiri, akreditasi yang dimiliki Unusa berlaku lima tahun. “Sebelum masa berlaku habis pada 2018, kita harus melakukan reakreditasi. Semoga hasilnya memuaskan,” ungkapnya.

Dikatakan Wesi, semua proses untuk reakreditasi ini sudah dilalui Unusa. Persiapan selama tiga tahun dirasa sudah cukup untuk menghadapi ini. “Semua data sejak 2015 dan 2016 sudah kita persiapkan. Sudah sesuai aturan BAN PT,” tandasnya.

Sementara itu, Tim Evaluasi Borang Unusa, Wiwik Afridah mengakui penilaian tim asesor ini sangat detil. “Mereka meminta tidak terlalu normatif namun justru harus langsung action dengan contoh-contoh nyata apa yang sudah dilakukan Unusa. Dan salah satu yang membuat tim asesor puas adalah ketika kami memberikan contoh real tentang kerjasama Unusa dengan Filipina. Tidak hanya pertukaran mahasiswa dengan adanya kerjasama ini, namun Unusa juga ditunjuk untuk menjadi host acara seminar internasional tentang kesehatan dalam waktu dekat ini,” jelas Wiwik.

Dengan reakreditasi ini, Unusa yang semula mengantongi Akreditasi C diharapkan bisa naik tingkat ke A. (end)