JAKARTA | duta.co – Inovatif menarik. Menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 1438 H, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan aplikasi digital Kurban Berdayakan Desa di Jakarta, Senin (21/8). Aplikasi ini merupakan inovasi terbaru Baznas untuk mempermudah masyarakat berkurban.

Ketua Baznas, Bambang Sudibyo mengatakan, aplikasi ini dapat diunduh melalui playstore pada gadget yang menggunakan teknologi android. Hanya dalam beberapa menit, pekurban sudah langsung dapat bertransaksi dan memesan hewan kurban untuk dipotong di Hari Raya Idul Adha.

“Baznas terus melakukan inovasi untuk melayani masyarakat sehingga mudah menunaikan zakat, infak dan sedekahnya. Selain itu, pada momen-momen penting seperti Hari Raya Idul Adha ini kami ingin masyarakat makin dekat dan makin mudah melakukan ibadah dengan layanan-layanan kami,” ujarnya di Kantor Baznas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (21/8).

Kepala Divisi IT Baznaz Achmad Setio Adinugroho menjelaskan aplikasi ini menyediakan informasi seputar Program Kurban Berdayakan Desa dan juga permainan game. Melalui aplikasi ini, menurut dia, pekurban juga akan memperoleh laporan dari kegiatan pemotongan hewan yang sudah ditunaikan dari desa-desa di Indonesia.

“Sementara ini ada empat fitur yang disediakan, yaitu bayar kurban atau pesan kurban, Info bekurban, game, dan laporan,” ucapnya.

Menurut dia, cara berkurban melalui aplikasi ini sangat mudah. Setelah diluncurkan, menurut dia, masyarakat bisa langsung memesan kemudian membayar hewan kurban. Selain bisa menggunakan aplikasi ini, masyarakat juga bisa berkurban melalui konter dan gerai di beberapa mall atau perkantoran di Jakarta. Sementara, bagi pekurban yang tidak sempat bepergian, dapat bertransaksi melalui transfer ATM atau memanfaatkan layanan jemput Kurban oleh tim Baznas.

Sementara, Direktur Koordinasi Pengumpulan, Komunikasi dan Informasi Zakat Nasional Moh Arifin Purwakananta mengatakan, Baznas telah menyiapkan 108 desa dari 20 provinsi dengan kondisi masyarakat kurang mampu sebagai lokasi untuk membeli, memotong dan membagikan hewan kurban. Karena itu, Baznas mengajak masyarakat untuk melaksanakan “Kurban Berdayakan Desa”, sehingga bisa memindahkan perputaran ekonomi dari kota kepada masyarakat desa.

“Baznas menargetkan pekurban di desa nantinya 2.000 pekurban, sehinggga kita membayangkan kalau aplikasi ini bisa tersebar pada 2.500-3.000 oranf dan 2.000-nya menjadi pekurban itu sudah cukup untuk memulai sebuah kampanye besar,”  kata dia.

Sebelumnya, Baznas menggelar aksi simpatik di area car free day Jalan Soedirman-Thamrin, Jakarta, Ahad (20/8). Melalui acara ini, Baznas hendak memberikan layanan sebaik-baiknya untuk masyarakat saat menunaikan ibadah kurbanpada Jumat (1/9) mendatang.

Direktur Koordinasi Penghimpunan, Komunikasi dan Informasi Zakat Nasional Baznas, Arifin Purwakananta, mengatakan, pihaknya hadir ke tengah masyarakat untuk menjemput bola sehingga memudahkan masyarakat menunaikan ibadah kurban. Pasalnya, kata dia, dalam kurban tidak hanya mengandung nilai ibadah namun ibadah kurban juga mampu menjadi instrumen untuk membangkitkan ekonomi umat terutama di kawasan pedesaan, bahkan mengurai permasalahan peternakan yang selama ini menjerat perternak. “Pembelian hewan kurban bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan peternakan rakyat, terutama di desa-desa,”ujarnya, Ahad (20/8).

Saat ini, menurut Arifin, petenakan di Indonesia didominasi oleh usaha rakyat, bukan industri peternakan besar. Di sisi lain, pertenakan rakyat Indonesia menghadapi masalah kapasitas produksi yang rendah dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi masyarakat. Kapasitas produksi ini disebabkan oleh metode peternakan yang masih konvensional.

Karena itulah, meski menjadi tulang punggung peternakan Indonesia, namun nasib peternak tradisional di negeri ini juga tidak bagus. Para peternak kekurangan modal sehingga tidak mampu membeli indukan berkualitas, sulit memperoleh pakan bermutu serta kesulitan mencegah dan mengatasi wabah penyakit. Para peternak di desa-desa, sebagian besar juga tidak pernah merasakan enaknya daging ternak peliharaanya. Mereka hanya menjadi tukang menggembala tanpa pernah mendapatkan asupan protein.

Karena itu, BAZNAS, mengajak masyarakat melaksanakan program Kurban Berdayakan Desa, yakni kurban yang bernilai ibadah namun memberikan manfaat kepada para peternak di desa. Caranya, dengan membeli, menyembelih dan mendistribusikan daging kurban di desa. “Sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat pedesaan, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan sumber. Selain itu ada peningkatan gizi dan ekonomi para penerima manfaat di desa,” kata dia.

Menurut Arifin, Baznas sudah menyerap hewan kurban yang telah dipersiapkan oleh peternak di desa-desa dengan harga terbaik. Kurban yang disalurkan melalui Baznas selanjutnya akan didistribusikan ke 108 desa di 20 provinsi di Indonesia dengan kriteria daerah pedalaman yang miskin dan tertinggal dengan tingkat konsumsi daging rendah. Kemudian komunitas adat terpencil, para mualaf, dan daerah-daerah program peternakan BAZNAS.

Tahun ini, kata dia, Baznas melakukan inovasi dengan memberikan kemudahan layanan kurban dengan pembayaran lewat toko-toko daring seperti Kaskus, Tokopedia, Elevenia, dan Bli-bli. Selain itu, dengan transfer ATM, konter-konter di berbagai pusat perbelanjaan serta fasilitas layanan jemput kurban. (rep)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry