OUTBOND MAMBUS SHOLIHIN: Rintangan outbond yang disediakan panitia Ponpes Mambaus Sholihin di lokasi bekas galian batu kapur. Namun, enam santri tenggelam di kolam lain di sebelahnya. (duta.co/ agus salim lutfi)

GRESIK | duta.co – Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Kav Widodo Pujiyanto menyesalkan pembina outbond di MTs Mambaus Solikhin Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Pasalnya pelaksanaannya tidak sesuai prosedur. Kegiatan itu pun mengakibatkan meninggalnya enam santri yang semuanya masih berusia 15 tahun karena tenggelam di kolom sebelah titik outbond, Kamis (18/5) lalu.

Dandim juga mengimbau, antisipasi ke depan  pihak sekolah atau pengelola outbond untuk memperhatikan keselamatan (savety) sekecil apa pun. Juga, jangan membuat acara yang berhubungan dengan alam tanpa memperhatikan prosedur yang ada. Begitu juga mencari lokasi untuk menggelar acara outbond serupa atau pengenalan alam.

“Seharusnya pembina memperhatikan standar dan ketentuan outbond, bermain dengan alam tidak boleh sembarangan. Harus ada prosedur yang harus diperhatikan. Bisa bekerja sama dengan Koramil terdekat,” terang Dandim 0817 Gresik kepada Duta, Jumat (19/5) kemarin.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito masih mendalami kasus tewasnya enam santri tersebut. Setidaknya ada enam guru sekaligus pembina yang sudah dimintai keterangan terkait kejadian itu. Meski adanya indikasi kelalaian, pihaknya belum bisa memastikan.

“Sudah ditangani Polsek, dan masih dalam pengembangan, ada enam saksi yang dimintai keterangan. Kejadian itu kan di kolam sebelah, yang bukan tempat untuk outbond meski berdekatan. Kita akan panggil semua yang terkait, termasuk pemilik lahan,” terangnya bersama Dandim 0817 seusai sidak pasar.

Dari data pemeriksaan Polsek Manyar, keenam saksi yang diketahui bernama Miftahul Hadi, Rofik, Sudarsono, Zubaidi, Ali Ghufron, dan Arifudin tersebut, sudah sempat diajak langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kamis (18/5) sore, untuk menjelaskan kronologis kejadian.

Menurut para saksi, para siswa diajak menjalani outbound, sekedar mengenalkan alam sekitar pondok pesantren dan sekolah. Dengan disiapkan beberapa rintangan yang dibuat dari tali rafia yang diikatkan pada potongan bambu, tanpa berenang.

Namun siswa yang nahas tersebut justru bermain di kolam sebelah yang bukan titik outbond, hingga akhirnya enam siswa tewas tenggelam. Keenam korban tewas yang jenazahnya dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik sebelum dibawa pulang ke rumah duka masing-masing adalah adalah:

  1. Saifudin Zuhri Subagiyo (15), warga Dlanjuk, Kecamatan Cepu, Blora
  2. Sholahudin Achmad (15), warga Jalan Gebang Wetan, Sukolilo, Surabaya
  3. M Royi Amanullah Rusydi (15), warga Jalan Jemur Wonosari gang Lebar, Surabaya
  4. Ahmad Syafi’I (15), warga Jalan Industri, Babat, Lamongan
  5. Abdul Rohman Nafis (15), warga Jalan Tambak Asri Tanjung, Surabaya
  6. Yosar Muhammad Ardyansyah Putra (15), warga Jalan Raya Pancawarna IIB/AB, Driyorejo, Gresik.

Sebelumnya, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto juga mendatangi lokasi bekas tambang galian c di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik untuk melihat langsung tempat kejadian tewasnya enam santri Pondok Pesantren Manbaus Sholihin, Kamis (18/5).

Setelah mendapat kabar dan cerita detail terkait kejadian ini, Sambari mengaku prihatin dengan peristiwa yang menimpa para santri tersebut. “Semoga ini peristiwa terakhir. Jangan sampai terulang lagi,” kata dia.

Agar peristiwa ini tak terulang lagi, Sambarti mengimbau pihak sekolah, guru, dan sebagainya agar tidak lagi memanfaatkan lokasi bekas tambang atau lokasi-lokasi lain yang belum terjamin keselamatannya untuk kegiatan sekolah.

Ketika berada di lokasi, Sambari juga sempat berbincang dengan sejumlah petugas Satpol PP Kecamatan Manyar. Dalam perbincangan itu, salah satu perintah bupati adalah menutup portal ke lokasi tambang di Desa Suci tersebut agar tidak lagi dilewati warga umum.

Dan berdasar perintah ini, Kamis sore, petugas satpol PP langsung memasang gembok di lokasi bekas tambang yang telah menelan enam korban jiwa tersebut. Portal yang berada di akses utama keluar masuk tambang langsung digembok rapat oleh petugas Satpol PP. gus

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry