JAKARTA | duta.co – Ini sebuah kekhilafan yang memalukan. Demikian disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy kepada wartawan perihal beredarnya buku yang menyatakan Jerusalem sebagai ibukota Israel. Itulah buku IPS kelas VI SD dan MI karangan Sutoyo & Leo Agung dan  Irawan Sadad Sadiman & Shendy Amalia yang diterbitkan PT Yudhistira dan Intan Pariwara.

Sebelumnya buku karangan Sutoyo & Leo Agung sudah diunggah ke laman BSE Kemdikbud. Maklum, menurut Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Kapuskurbuk) buku tersebut masuk buku sekolah elektronik (BSE) tahun 2008. Ada ketidakcermatan Tim Penilai Buku dalam menetapkan buku sebelum diunggah ke laman BSE Kemdikbud.

Tetapi, Rabu (13/12/2017) sudah tidak ditemukan lagi buku tersebut karena sudah dihapus dari daftar BSE milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

PT Yudhistira sendiri sudah minta maaf. Rujukan buku itu memang kelewat sederhana, copy paste data di internet. Karenanya, Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan ke depan akan menelaah lebih teliti buku tersebut terlebih dahulu. Akan dilihat seberapa signifikan tingkat kesalahan yang ada baru dilakukan penindakan lebih lanjut.

 “Kalau sebatas salah tulis bisa cukup diralat. Naskah buku itu kan bebas di unduh oleh siapa saja karena hak ciptanya sudah milik Kemendikbud,” jelasnya.

Dalam berita sebelumnya, Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) sendiri pada berita sebelumnya meminta Kemendikbud untuk menarik dan merevisi buku tersebut. SIKL menilai apa yang ditulis dalam buku tersebut mencederai perjuangan Indonesia dalam mendorong kemerdekaan Palestina.

Pada halaman 76 buku terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diketahui tercetak nama negara Israel dengan ibu kota Yerusalem. Kesalahan pencantuman tersebut bertolak belakang dengan konstitusi Pembukaan UUD RI 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Apalagi kesalahan itu ditemukan di tengah ramai pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai Ibukota Israel. Kalau pernyataan Trump saja membuat publik di seluruh dunia terhenyak, maka, penemuan buku itu sama dengan menampar muka kita sendiri, memalukan. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry