LAMPUNG | duta.co – Untuk mengantisipasi konflik di masyarakat khususnya menghadapi tahun politik pilkada 2018-2019 PBNU bersama Polri bergandengan tangan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
“Kalau NU biasa saja menghadapi tahun politik, tapi kerukunan dan keamanan tetap nomor satu,” ujar Ketua PBNU, KH Manan A Abdul Ghani kepada Duta.co di Jakarta, Minggu (22/4).
Dikatakannya, bahwa isu SARA dan berita-berita yang tidak bisa di pertanggungjawabkan (hoax) menjelang pilkada atau di tahun politik selalu bermunculan di tengah masyarakat baik melalui media sosial maupun interaksi di lingkungan masyarakat. Sehingga masyarakat mudah percaya dan akhirnya menimbulkan konflik dan kegaduhan. “Untuk itu, sebagai pengurus NU dimanapun berada merupakan tanggungjawab dan jihad besar untuk menjaga perdamaian,” ungkapnya.
Kiai Manan menegaskan bahwa menjaga kerukunan dan perdamaian adalah jihad besar bagi warga Nahdliyyin. Menurut Kiai Manan, pengurus NU yang tidak mau ngurusi urusan umat bukan pengurus. “Ngapain kalau jadi pengurus kalau tidak ngapa-ngapain,” tegasnya.
Sementara itu, Kasubdit II Mabes Polri, Kombes Asep Ruswanda mengatakan, bahwa kegiatan TOT Muharrik Masjid merupakan tindak lanjut dari Mou antara PBNU dengan Polri. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga Kantibmas kondusif teruma di tahun politik saat ini. Sehingga masyarakat aman tentram, tidak ada konflik dan tidak gaduh.
“Jangan terprovokasi orang yang berbuat provokasi,” ujarnya
Ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut sehingga masyarakat benar-benar merasakan aman dan tentram tidak ada gejolak apapun. “Bisa jadi kedepan kerjasama ini tidak hanya dengan NU melainkan dengan ormas lain, sehingga kantibmas bisa terwujud,” pungkasnya.
Acara rapat pimpinan dan TOT muharrik Masjid dakwah di seluruh Indonesia yang ke empat di selenggarakan di Islamic Center Lampung diikuti 16 PCNU se provinsi Lampung. (hud)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry