SIAP REKONSILIASI: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) berjabat tangan dengan calon Gubernur DKI Anies Baswedan (kiri) sebelum melakukan pertemuan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/4). (ist)

JAKARTA | duta.co – Calon gubernur Anies Baswedan langsung menemui kompetitornya di Pilkada DKI Jakarta, Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, sehari setelah pencoblosan. Pertemuan keduanya berlangsung singkat di Balai Kota, Kamis (20/4), sesaat sebelum Ahok menghadiri persidangan kasus dugaan penistaan agama yang membelitnya.

“Singkat saja, kita bicara dua hal. Pertama, soal Pilkada kemarin. Kedua, kita sama-sama akan rekonsiliasi antarpendukung dan menjaga persatuan,” kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.

Soal Pilkada DKI, keduanya sepakat menghormati proses yang sedang berjalan di KPU DKI, yakni penghitungan hasil pemungutan suara secara resmi. Meski, hampir pasti Anies-Sandi keluar sebagai pemenang berdasarkan hasil hitung cepat semua lembaga survei.

Anies mengatakan, dia dan Ahok menyatukan kembali bagian yang terpolarisasi akibat kontestasi DKI. Mereka sepakat untuk kembali bersatu membangun Jakarta. Rekonsiliasi harus terjadi di kedua kubu, dari elite, calon, hingga tim pemenangan.

Menurut Anies, usai pelaksanaan Pilkada, persatuan harus tetap dijaga dan diperjuangkan secara maksimal. Pilkada telah usai dan kini saatnya membuka lembaran baru. “Kita semua adalah warga Jakarta. Yang kemarin (Pilkada) sudah selesai. Kita mulai babak baru,” ujarnya.

Anies menambahkan, warga ibu kota telah memberi contoh matangnya mereka dalam berdemokrasi. Pilkada DKI berhasil dilalui warga DKI dengan damai tanpa ada friksi, apalagi konflik. “Kita sama-sama akan rekonsiliasi antarpendukung dan menjaga dan memperjuangkan persatuan itu,” ujar dia.

Ahok juga menjamin para pendukungnya akan tetap tenang menanggapi apa pun hasil Pilkada yang akan ditetapkan oleh KPU DKI Jakarta. “Saya jamin semua pendukung saya tidak akan ribut-ributlah. Saya jamin itu. Kami percaya kok semua itu Tuhan yang mengatur. Takdir kan ditentukan oleh Tuhan. Hidup itu, ya begitu,” ujar Ahok.

Kedua kontestan itu bertemu sehari setelah hari penentuan Pilkada DKI, yakni pemungutan suara, Rabu (19/4). Dari hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, hampir pasti pasangan Anies-Sandi akan menjadi gubernur baru di DKI 2017-2022 menggantikan pejawat (incumbent) Ahok-Djarot.

 

Kedua Tim Bahas APBD

Semenara lebih detail soal anggaran, Anies mengatakan APBD DKI Jakarta dengan  siklus Pilkada banyak ‘nggak nyambung’. “Pilkada kan April, pelantikannya Oktober. Ntar anggaran diproses sekarang ini sampai Oktober. Kalau tidak ada pembicaraan awal, anggaran yang disusun tidak mencerminkan rencana yang dijanjikan di dalam kampanye dengan gubernur baru,” ujar Anies Baswedan.

Anies menilai, soal APBD penting dibahas sekarang agar rencana program kerjanya yang dijanjikan semasa kampanye bisa dilaksanakan pada 2018.

“Saat penyusunan, gubernurnya masih yang lama. Saat pelaksanaan, gubernurnya sudah baru. Karena jadwal Pilkada dan pergantian gubernur dengan tahun anggaran selisih beberapa bulan, itu sebabnya kita ketemu di awal,” ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Anies mengatakan, pertemuannya dengan Ahok berlangsung dalam suasana hangat dan sangat terbuka antar keduanya. Persoalan anggaran, kata Anies, nantinya akan disepakati oleh tim anggaran Ahok dan Anies.

“Tim anggaran kita yang nanti menerjemahkan program-program yang dijanjikan untuk dilaksanakan akan dibicarakan dengan penyusun tim anggaran Pak Basuki, sehingga program-program bisa mulai dilaksanakan tahun 2018,” jelas Anies.

Ahok, ujar Anies Baswedan, sudah secara terbuka mengatakan akan mengajak kedua tim anggaran untuk duduk bersama guna membahas rencana program kerja agar bisa masuk di rencana RAPBD DKI Jakarta tahun 2018.

“Tadi beliau (Ahok) sendiri yang menyampaikan, timnya kita aja saling ketemu supaya nanti anggaran yang disusun sudah memasukan rencana 2018,” Anies menandaskan.

 

Ahok soal Anggaran

Ahok usai pertemuan dengan Anies membeberkan  membeberkan apa yang dia bicarakan dengan Anies. Ahok mengatakan mereka berbicara soal penyusunan APBD DKI Jakarta. Ahok mengajak Anies dan tim anggarannya untuk ikut memantau proses penyusunannya.

“Saya sampaikan kepada Pak Anies, ini kan APBD Perubahan saya yang susun, tentu kita mesti duduk bareng. Ini mesti disampaikan ke partai pendukungnya jangan sampai nanti deadlock,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Ahok berharap DPRD DKI juga bisa mendukung penyusunan APBD DKI nanti. Jangan sampai muncul pokir-pokir (pola pikir) yang bukan untuk kepentingan rakyat dalam APBD-P 2017 dan APBD DKI 2018 nanti.

Ahok tidak ingin Anies dan Sandi mengalami kesulitan karena program-program mereka selama masa kampanye tidak masuk dalam APBD karena banyak pokir. “Saya sudah minta tim anggaran Pak Anies kirim ke sini deh. Kan kita open data, kita duduk bareng, kita susun mana yang harus cepat, supaya begitu ( Anies-Sandi) masuk, bisa memenuhi janji-janjinya,” ujar Ahok.

Ahok memang sering berselisih pendapat dengan DPRD DKI tiap penyusunan APBD. Bahkan, pembahasan APBD sempat deadlock pada 2015. Ketika itu, Pemprov DKI akhirnya menggunakan APBD dengan pergub bukan perda.

Ahok mengatakan, dia tetap berani membuat pembahasan APBD berujung deadlock kembali jika DPRD DKI meminta banyak pokir. “Tapi kasihan Pak Anies kan,” ujar Ahok.

APBD DKI 2018 biasanya sudah mulai disusun sejak bulan ini dalam bentuk Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Sementara itu, APBD Perubahan juga segera dibahas.

Namun, masa pemerintahan Ahok dan Djarot baru selesai Oktober 2017. Anies dan Sandi pun belum bisa turun tangan langsung dalam penyusunan APBD tersebut. Ahok mengajak Anies untuk ikut duduk bersama dalam proses penyusunan agar janji politik Anies-Sandi bisa segera terwujud. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry