Perawatan bibit jarak yang berumur 2 minggu oleh RKM Unisma, sebagai media budidaya ulat sutra. (FT/IST)

MALANG | duta.co – Mahasiswa Universitas Islam Malang (UNISMA) berdayakan masyarakat dengan mengajak warga Desa Panggung Rejo budidaya ulat sutra. Dengan menyewa lahan rumah kosong mereka membuat proyek percontohan agar masyarakat berminat mengembangkan budidaya dengan prospek ekonomi tinggi.

Menurut Ketua Rumah Kreative Mahasiswa (RKM) Budidaya Ulat Sutra, Addelia Shakilla, bahwa saat berkunjung ke desa ini, banyak lahan kosong. Hingga terbersit gagasan untuk mengoptimalkan pekarangan rumah warga untuk budidaya dengan prospek cerah ini. Dari Kepala Desa setempat juga ingin menyulap wilayahnya menjadi desa wisata.

“Gayung pun bersambut, kami sepakat menjadikan desa Panggung Rejo dijadikan sentra budidaya ulat sutra. Dengan demikian akan mewujudkan impian menjadi desa wisata edukasi yang mendatangkan income tinggi,” ungkap Addelia, mahasiswa Fakultas Pertanian semester 6 ini.

Ia menjelaskan, budi daya ulat sutra memiliki prospek ekonominya cukup tinggi, secara umum sudah diketahui bahwa sutra itu berdaya jual tinggi. Namun budidaya ulat sutra membutuhkan lahan, yang sesuai dengan syarat pertumbuhannya.

Desa Panggung Rejo Kepanjen Malang memiliki potensi alam yang cocok untuk pertumbuhan ulat sutra. Apalagi banyak teras rumah warga yang bisa digunakan untuk budidaya ini. Sedangkan syarat lingkungan yang diperlukan, kelembaban cukup, suhu yg tidak terlalu panas, bebas dari hama tikus.

Maka, pada Desember tahun lalu RKM ini menyosialisasikan rencana program menjadikan desa ini menjadi sentra budidaya ulat sutra. Prioritas sosialisasi awal kepada muda-mudi Karang Taruna. Dari edukasi kepada kaum muda tersebut, diharapkan dapat disebarkan kepada masyarakat lainnya.

Selanjutnya, dilakukan penanaman bibit ulat sutra pada tanaman Jarak Kepyar. Tim RKM ini pun menyewa rumah untuk dijadikan pilot proyek pengembangan budi daya ulat sutra.

Setelah berkembang, RKM Unisma melakukan pendampingan hingga masa panen. Satu periode panen membutuhkan waktu 21 hari. Dimana tim ini sudah melakukan pendampingan hingga dua periode lamanya.

Diharapkan dengan program RKM Unisma ini, Karang Taruna semakin terbuka wawasannya. Demikian pula perekonomian warga, agar meningkat kesejahteraannya. Dengan demikian impian untuk menjadikan Desa Panggung Rejo sebagai Desa Wisata Edukasi sudah hampir menjadi nyata.

Guna memuluskan program ini, Kampus Hijau UNISMA mengucurkan dana kepada RKM ulat sutra ini. Di lahan sewa tersebut para mahasiswa ini untuk pembibitan, pakan hingga perawatan tanaman. Termasuk juga untuk biaya panen.

Dalam satu panen berhasil mendapat sekitar 5 kg, jika dirupiahkan sekitar Rp 500.000 dalam  kondisi basah (setelah berubah jadi kepompong). Bila kondisi kering dapat diraup pendapatan sekitar 2 sampai 4 juta.

Tim RKM Budidaya sutra ini terdiri dari Dhea Alief Rahmasari, Santi Nur Aini, Zuhanid Zamarudah dari Fakultas Pertanian. Ketiganya Semester 6. Sedangkan Valliant Mulky Azzuri dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Semester 4. Dengan dosen pembimbingnya Dr Siti Asmaniyah Mardiyani SP MP. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry