Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG(K). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) akan kembali mengkaji sistem pembelajaran. Ini karena kasus Covid-19 kembali meningkat di Jawa Timur.

Seperti diketahui, mahasiswa FK  tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pembelajaran online. Karena ada pembelajaran tertentu terutama keterampilan medis yang tidak bisa dilakukan secara online.

Sejak November 2020 lalu, FK Unair sudah mulai memberlakukan pembelajaran offline bagi DM1 dan DM2, dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Dan itupun dilakukan secara bergantian.

“Mulai November 2020, semua sudah kami persiapkan pembelajaran offline itu. Karena mau tidak mau itu harus kami lakukan. Karena mahasiswa kedokteran itu memang tidak bisa semuanya online. Ada keterampilan tertentu yang harus dilakukan offline. Sejak November 2020, semua berjalan lancar tapi kini kenyataannya kondisinya seperti ini lagi,” ujar Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso,SpOG (K).

Prof Bus panggilan akrab Prod Budi Santoso mengungkapkan hal itu usai melantik lulusan dokter spesialis secara online dan offline, Rabu (23/6/2021).

Dengan lancarnya pembelajaran offline sejak November 2020 lalu itu, FK Unair, kata Prof Bus, memberanikan diri pada Juli 2021, DM1 dan DM2 akan kembali belajar offline secara penuh. FK Unair sudah meramu formula pembelajaran agar nantinya lulusan FK Unair agar bisa kompeten seperti halnya seperti sebelum pandemi Covid-19.

“Untuk DM2 yang mempelajari bedah itu akan dikembalikan ke masing-masing departemen, tapi ternyata kondisinya tidak memungkinkan,”  jelasnya.

Tidak hanya untuk DM 1 dan DM2, untuk mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) pun nampaknya harus dikaji ulang lagi. Padahal selama pandemi, untuk PPDS sudah diterapkan  sistem pembelajaran 30 persen offline dan 70 persen online.

Bahkan ada PPDS di beberapa departemen di FK Unair yang menerapkan sistem pembelajaran satu bulan belajar di rumah sakit, satu bulan belajar dari rumah.

“Karena kalau PPDS itu seharusnya, 100 persen belajarnya di rumah sakit. Tapi kondisi tidak memungkinkan, kami bisa apa. Ya untuk itu, kami menerapkan formula pembelajaran khusus agar semua bisa memenuhi target,” tuturnya.

Sejak pandemi, pihak FK Unair menarik ulur PPDS yang bertugas di rumah sakit terutama RS Jejaring. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan anak didik. Terkecuali ke RS Dr Soetomo dan RSUA.

“Sebenarnya di beberapa departemen di FK Unair sudah ada yang mulai mengirimkan kembali ke rumah sakit jejaring ketika Covid-19 sudah mulai mereda, tapi sekarang naik lagi, ya kami akan kaji ulang, bagaimana baiknya,” tukas Prof Bus. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry