
SITUBONDO | duta.co – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, HM Nasim Khan, melaksanakan serap aspirasi dan mendeklarasikan Asosiasi Pangkalan Gas Indonesia LPG 3 kilogram, Senin (12/5/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Sidomuncul 1, Wisata Pasir Putih, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo ini dihadiri oleh Salman Alfarisi, Sales Branch Manajer PT Pertamina Patra Niaga, Ketua Fraksi PKB, Mohammad Badri, Zulfikar Purnama Rahman, Fadlailul Wafir anggota Komisi II DPRD Situbondo, Divisi Hukum, Supriyono dan Eko Kintoko Kusumo, rekan-rekan dari LSM dan media serta para agen dan pangkalan LPG 3 kilogram se-Kabupaten Situbondo.
Keterangan yang disampaikan HM Nasim Khan, bahwa, serap aspirasi ini dilaksanakan untuk menampung keluhan para agen dan pangkalan LPG 3 kg di Kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.
Sedangkan, lanjut Nasim Khan, tujuan dari Deklarasi Asosiasi Pangkalan Gas Indonesia (APGI), khusus untuk menaungi para agen dan pangkalan LPG 3 kg di seluruh Indonesia, termasuk yang berada di Kabupaten Situbondo.
“Hari ini merupakan hari bersejarah. Karena Kita mendeklarasikan Asosiasi Pangkalan Gas Indonesia (APGI). Ini pertama kali di Situbondo dan di Indonesia,” ujar Nasim Khan di hadapan para agen dan pemilik pangkalan LPG 3.
Pria yang akrab dipanggil Bang Nasim ini menambahkan, kalau distributor LPG 3 kilogram sudah dinaungi oleh Hiswana Migas dan lain-lain. Sedangkan, pangkalan dan pengecer akan dinaungi oleh APGI.
“Saya berkoordinasi dengan pemerintah pusat, pertamina, dan Kementerian Hukum untuk melegalitas APGI. Saat ini, APGI sudah mempunyai kekuatan hukum resmi,” kata Bang Nasim.
Tak hanya itu yang disampaikan Bang Nasim, namun pria kelahiran Asembagus, Kabupaten Situbondo ini mengungkapkan, bahwa APGI akan berkembang pesat di seluruh Indonesia, terbukti dengan banyaknya pendaftar dari berbagai kabupaten lain untuk mendirikan APGI.
“Ketua Umum dalam asosiasi ini, yakni Aurangzeb sedangkan saya sendiri sebagai Presiden APGI,” jelasnya.
Sementara itu, Syaiful Bahri, agen LPG 3 kg dengan bendera PT. SRA, menyampaikan keluhannya terkait kondisi yang dihadapi para agen saat ini. “Ketidakpastian yang dirasakan agen, terutama dalam menjalankan tanggung jawab terhadap pangkalan. Saya berharap keberadaan APGI tidak justru menambah kesulitan bagi para agen, namun bisa memberikan pencerahan untuk agen,” tuturnya.
Syaiful Bahri mengungkapkan, informasi yang beredar mengenai persyaratan rekomendasi Hiswana Migas untuk pendirian pangkalan baru tersebut tidak mudah dipenuhi oleh agen, terutama terkait perubahan dari SKU menjadi NIB serta masalah perpajakan.
“Oleh karena itu, saya berharap kepada Bang Nasim sebagai anggota Dewan memahami kesulitan agen dalam mendukung program pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Syaiful Bahri menjelaskan perbedaan signifikan antara kondisi pangkalan LPG dahulu dan sekarang.
“Dahulu, satu pangkalan dengan kuota 200 tabung bisa hidup sejahtera. Namun, kebijakan pemecahan pangkalan saat ini membuat agen memberikan kuota yang jauh lebih kecil kepada pangkalan, bahkan di bawah 100 tabung,” paparnya.
Untuk itu, Syaiful Bahri menaruh harapan besar pada APGI untuk menjadi wadah yang efektif dalam menyuarakan persoalan-persoalan yang dihadapi pangkalan LPG.
“Saya tertarik dengan APGI karena saya selama ini sering menerima keluhan dari pangkalan yang merasa tidak memiliki suara. Saya berharap APGI dapat menjadi sahabat atau pelindung bagi pangkalan yang menghadapi persoalan di lapangan,” harapnya.
Pewarta: Heru Hartanto
Editor: Nizham Alkafy





































