Oleh dr M. Fifin Kombih – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

ANEMIA pada kehamilan menjadi masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya pun sangat besar terhadap sumber daya manusianya.

Anemia pada saat kehamilan disebut “potential danger to mother and child” potensial membahayakan ibu dan anak). Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehataan.

Untuk mengenali adanya anemia kita dapat melihat dengan adanya gejala-gejala seperti : keluhan letih, lemah, lesu, dan loyo yang berkepanjangan merupakan gejala khas yang menyertai anemia.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Selain gejala-gejala tersebut biasanya juga akan muncul keluhan sering sakit kepala, sulit konsentrasi, muka-bibir-kelopak mata tampak pucat, telapak tangan tidak merah, nafas terasa pendek, kehilangan selera makan serta daya kekebalan tubuh yang rendah sehingga mudah terserang penyakit.

Terdapat dua tipe anemia yang dikenal :
1. Anemia Gizi
Biasanya terjadi akibat adanya defisiensi zat besi yang diperlukan dalam pembentukan dan produksi sel darah merah. Anemia gizi sendiri ada beberapa macam seperti anemia besi, anemia gizi vitamin E, Anemia gizi asam folat, anemia gizi vitamin B12, Anemia gizi vitamin B6.

2. Anemia Non Gizi
Anemia non gizi adalah kurang darah yang disebabkan karena adanya perdarahan ( luka, menstruasi, dan lain-lain) atau penyakit darah yang bersifat genetik seperti hemofilia, thalasemia, penyakit ini dapat menimbulkan kondisi anemia.

Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin
1. Pengaruh anemia terhadap Kehamilan

A. Bahaya selama kehamilan. Misalnya terjadinya abortus, persalinan prematur, hambatan terhadap tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadinya Infeksi, ancaman Dekompensasi Cordis (jika HB < 6 gr), mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum. Juga bisa terjadi perdarahan antepartum dan KPD ( ketuban pecah dini ).

B. Bahaya saat persalinan. Misalnya gangguan his kekuatan mengejan, pada kala I dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar. Pada kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan dan operasi kebidanan.

Pada kala III (Uri) dapat diikuti Retencio Placenta, PPH karena Atonnia Uteri. Pada kala IV dapat terjadi pendarahan Post Partum Sekunder dan Atonia Uteri.

C. Bahaya pada saat Nifas. Misalnya terjadi Subinvolusi Uteri yang dapat menimbulkan perdarahan. Juga memudahkan infeksi Puerpurium, berkurangnya pengeluaran ASI, dapat terjadi DC mendadak setelah bersalin, memudahkan terjadi Infeksi mamae, terjadinya Anemia kala nifas.

2. Pengaruh Anemia Terhadap Janin
Meskipun janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari Ibunya tetapi jika anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Pengaruh – pengaruhnya terhadap janin diantaranya abortus, kematian Interauterin, persalinan prematuritas tinggi, BBLR, kelahiran dengan anemia, terjadi cacat kongenital, bayi mudah terjadi Infeksi sampai pada kematian dan intelegensi yang rendah.

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari pada laki – laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak kurang lebih 50 cc – 80 cc setiap bulan pada wanita dan kehamilan, zat besi yang berkurang sebesar 30 – 40 mg.

Pada saat kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk menambahkan sel darah merah dan membentuk sel darah merah pada janin dan placenta. Semakin sering wanita hamil dan melahirkan maka akan semakin banyak wanita itu kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemis.

Penanganan Anemia Dalam Kehamilan Menurut Tingkat Pelayanan
Polindes : membuat diagnosis klinik dan rujukan pemeriksaan laboraturium. Memberikan terapi oral: besi 60 mg/hari dan penyuluhan gizi ibu hamil dan menyususi.

Puskesmas : membuat diagnosis dan terapi. Menentukan penyakit kronik (TBC, Malaria) dan penanganannya.

Rumah Sakit : membuat diagnosis dan terapi, diagnosis thalasemia dengan elektroforesis Hb, bila ibu ternyata pembawa sifat, perlu tes pada suami untuk menentukan risiko pada bayi. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry