
SIDOARJO | duta.co – Paling rame grup WA bertitel ‘SUARA MASYARAKAT SIDOARJO’. Penghuninya memang luar biasa, 400 lebih. Meski dini hari, grup ini masih saja rame, tang ting tung. Bahkan saat adzan subuh berkumandang, jumlah yang masuk sudah ribuan pesan, belum terbuka.
Semua isinya (nyaris) perang opini, baik menyangkut kebijakan maupun pribadi. Saling ledek dan saling menjatuhkan. “Tolong buatkan cerita Pilbup Sidoarjo 2024. Ini Anak Petani vs Anak Bupati,” begitu salah seorang warganet di grup tersebut yang masih tampak cerdas, terbaca duta.co, Rabu (13/11/2024).
Ya! Intinya perang opini antara pendukung 01 (BAIK) Vs 02 (SAE). Wartawan senior Sidoarjo, Cak Hadi membuat opini menarik. Sebagai pendukung berat Mas Iin (02), Cak Hadi membuat judul ‘Cara Ekstrem Perangi Korupsi Mas Iin Ajak KPK Masuk Sidoarjo’. Dia juga menyuguhkan foto H Ahmad Amir Aslichin (SAE) berbaju putih.
Apa komentar yang lain? “Pret!,” begitu komentar warganet. Ketua Umum JCW (Java Corruption Watch), Sigit Imam Basuki ST, malah menilai opini seperti itu justru menambah apatis warga Sidoarjo kepada pasangan SAE.
“Bagaimana mau membuat kebijakan ekstrem? Mbok ya ingat…, siapa yang 2 kali, ingat lho dua kali, masuk bui disergap KPK. Ini tidak bisa dan tidak mungkin diimbangi dengan sebuah opini. Walau yang huat opini itu orang hebat bat, Apa dikira orang Sidoarjo itu mudah digiring dengan opininya? Weleh-weleh,” terang Sigit kepada duta.co.
Menurut Sigit sangat impossible alias tak masuk akal, orang yang begini ini, mau membuat cara ekstrem dengan mengajak KPK masuk benahi birokrasi Sidoarjo. “Akhirnya ada yang komentar, kalau Anda baca di grup. Katanya: Yang benar kalau sampai jadi, ngeruk lagi hak wong cilik. Ini opini asli wong Sidoarjo. Jadi, warga tidak akan percaya,” tegasnya.
Faktanya, tegas yang lain, adalah Subandi sebagai anak petani ingin benahi Sidoarjo. “Eling rek! Bupati kita (Sidoarjo), tiga periode berturut-turut masuk bui. Maka, jangan salahkan warga, kalau sekarang tidak mau lagi memilih anaknya,” tegas warganet yang lain.
Yang tak kalah lucu, warganet menghitung manuver seorang Cabup mengawal Cagup ke Sidoarjo. “Semua dikawal. Bu Risma (Cagup dari PDIP) ke GOR didampingi, Bu Luluk (Cagub PKB) ke MPP didampingi, Bu Khofifah ke Bumi Sholawat, malah ikut naik panggung. Lama-lama blenek aq, orang kok suka numpang kesempatan,” katanya yang menyertakan gambar tertawa. (mky)