SURABAYA | duta.co – Amal Arifi Hidayat senang bukan kepalang ketika dilantik dan diambil sumpah sebagai dokter di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FKUA), Selasa (23/10) bersama 30 teman lainnya.
Pelantikan yang dilakukan Dekan FKUA, Prof Dr dr Soetojo, SpU (K) ini harusnya dilakukan tiga bulan lalu. Gegara dia harus ke Belanda, pelantikan itu ditunda.
Tapi anak pertama dari dua bersaudara pasangan Anwar Makruf dan Nova Hidayati ini tidak menyesal.
Kepergiannya ke Belanda untuk mengunjungi dan belajar di salah satu rumah sakit tidak pernah sia-sia didapatnya.
Itu adalah bagian dari hadiah yang dia terima karena berhasil menjadi best presentasi nasional mahasiswa berprestasi (Mawapres) 2016.
Ditemui usai pelantikan, dr Amal begitu kini dia dipanggil mendapatkan banyak sekali pengalaman.
“Di sana saya di rumah sakit khusus urologi. Rumah sakitnya tertata rapi sistemnya, serta peralatannya juga sangat canggih,” ujarnya.
Dikatakan dr Amal, Indonesia sebenarnya tidak kalah. Tapi, Indonesia memang perlu banyak menyontoh rumah sakit yang di Eropa.
“FK Unair sangat bagus. Sudah bisa melahirkan dokter-dokter yang berkualitas. Tapi tidak ada salahnya menyontoh sesuatu yang baik dan maju,” tandasnya.
Selain itu, Amal melihat sistem asuransi kesehatan di Belanda juga sangat tertata rapi. Sistem asuransi kesehatan bagi masyarakat Eropa sangat berjalan sempurna.
Kehadiran BPJS Kesehatan yang kini banyak menuai kontroversi, kata Amal seharusnya terus dikembangkan dengan baik.
“Karena suatu saat sistem asuransi kesehatan ini akan menjadi bagus dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Karena awalnya memang akan semrawut, tapi dengan perbaikan sistem semua akan berjalan maksimal,” tukasnya.
Mahasiswa angkatan 2012 di FKUA menegaskan untuk memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia tidak boleh dari satu sisi. Semua harus terintegrasi dengan baik.
Sementara itu, Dekan FKUA, Prof Soetojo mengatakan FKUA terus berbenah untuk bisa meluluskan mahasiswa dengan kualitas yang terus membaik setiap tahunnya.
“Demi mengejak akreditasi fakultas kedokteran bertaraf internasional,” tandasnya. end
