Raditya Saksono, founder Chimney Indonesia saat jadi pembicara dalam Strategi Bisnis Bf&B pasca Pandemi di Smamda Tower Surabaya, Sabtu (25/2/2023). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Berbisnis di zaman sekarang harus berkolaborasi bukan lagi dengan kompetisi. Karena dengan kolaborasi, bisnis bisa lebih berkembang pesat.

Hal itu diungkapkan Raditya Saksono, founder Chimney Indonesia saat jadi pembicara dalam Strategi Bisnis Bf&B pasca Pandemi di Smamda Tower Surabaya, Sabtu (25/2/2023).

Dikatakan alumni Smamda Surabaya 2008 itu kesuksesan kolaborasi sudah banyak ditunjukkan brand-brand besar. Dan dengan kolaborasi brand mereka semakin berkibar.

“Buat apa Oreo berkolaborasi sama Black Pink? Mahal bayar grup vokal Korea itu. Penggemarnya ‘buanyaak’ di seluruh dunia dan fanatik. Karena Oreo melihat bahwa ini adalah potensi pasar dan mereka bisa mendapatkan lebih banyak lagi keuntungan,” kata Raditya.

Kolaborasi itu dirasakan manfaatnya oleh Raditya untuk menbesarkan perusahaannya Chimney Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa manajemen.

“Kami ini seperti konsultan bagi orang-orang yang hendak membuka usaha minuman kopi misalnya. Tapi tidak hanya itu, bahan baku juga kami punya,. Ya  berkolaborasi dengan berbagai pihak,” tukasnya.

Tidak hanya Raditya, acara yang digelar Ikatan Alumni Smamda Surabaya itu juga menghadirkan Alim Rahmad, pemilik Mie Ayam Rock n Roll Surabaya yang juga alumni 2008 serta Veronica Jattu, HR Officer Depot Gang Jangkring yang juga alumni 2009.

Tanti Puspitorini, Wakil Kepala Smamda Surabaya mengapresiasi langkah yang dilakukan IKA. Ajang seperti itu kata Tanti harus terus dilakukan agar ilmu bisnis terus melekat dalam diri seriap alumni.

“Ke depan tidak hanya dilakukan untuk alumni tapi bisa menyebar ke masyarakat umum,” ungkapnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry