BANTUAN : dr Agus Harianto SpA (K)  (kiri) dan rekannya mengenakan pakaian pejuang saat meninjau hasil dari pembuatan jamban di Dukuh Kupang Sabtu (10/11). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Jamban atau kakus menjadi sesuatu yang penting bagi masyarakat perkotaan khususnya di Surabaya.

Namun banyak masyarakat memiliki jamban namun tidak sesuai dengan syarat kesehatan.

Karenanya, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) yang peduli untuk menyumbang total 374 jamban yang dibangun di sepanjang Sungai Kalimas Surabaya. Ini  sebagai bentuk dukungan Program Dinkes“Open Defecation Free”.

Sumbangan ini merupakan bantuan dari para alumni sebagai rangkaian dari acara Dies Natalies ke-105 FK Unair.

Atas sumbangsih dan dukungan ini, Pemerintah Kota Surabaya memberikan apresiasi kepada Alumni FK Unair  dengan memberikan piagam penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya yang diterima perwakilan alumni Dr. Gadis Meinar Sari, dr., M.Kes.

Sebanyak 374 jamban ini dilakukan oleh beberapa angkatan di FK Unair.

Salah satunya oleh angkatan 1976 dan 1977 yang menyumbang pembuatan  jamban di RW XI Ngemplak, Jl Ngemplak 1, Ketabang Surabaya dan angkatan 1976 di tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Mulyorejo.

Angkatan 1984 turut pula menyumbang jamban sejumlah total 84 buah dan diresmikan langsung dilakukan secara ceremonial oleh Ketua Pelaksana Dies Natalis, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG (K).

Jumlah jamban terbanyak disumbangkan oleh angkatan 1985 yaitu 85 buah di Dukung Kupang. Angkatan ini juga mengadakan khitanan missal untuk 104 pasien di RSI Darus Syifa Benowo dan pemberian kacamata pada siswa SD di Rail Clinic Stasiun Benowo.

Bantuan jamban juga diberikan angkatan 1973 bagi  warga Kelurahan Keputran dan diakhiri dengan penempelan sticker tanda bantuan jamban di rumah warga.

Juga bantuan oleh angkatan 1985 di RSI Darus Syifa Benowo dan Kecamatan Benowo. Juga ada bantuan jamban di kawasan Dukuh Kupang Surabaya.

Pembuatan jamban memang satu di antara sekian banyak sumbangsih alumni FK Unair untuk masyarakat.

Semua alumni mulai angkatan 1960 hingga 2012 turut serta melakukan pengabdian masyarakat mulai sumbangan untuk PAUD, seminar kesehatan, khitanan masal, pemeriksaan katarak dan sebagainya.

Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K)  selaku Ketua Dies Natalis ke-105 FK  Unair mengatakan tingginya antusiasme alumni menyebabkan bakti sosial yang rencananya diadakan di 105 titik berkembang menjadi 439 titik di Surabaya.

“Kami berharap kegiatan di setiap titik ini dapat menjadi cahaya dan berkat bagi masyarakat Surabaya sesuai namanya,” ujarnya.

Ketua Ikatan Alumni FK UNAIR, Dr. Pudjo Hartono, dr., Sp.OG(K) pun mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada alumni FK Unair yang sudah menyempatkan hadir.

“Harapan kami, semua yang dilakukan dapat menjadi teladan bagi anak-anak didik kita semuanya, dan semangat Airlangga‘Excellence with Morality’ tetap menjadi landasan untuk selalu mengabdikan diri pada bangsa dan Negara,” paparnya.

Begitupun Dekan FK Unair Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U (K)  mengungkapkan alumni FK Unair  merupakan alumni yang terbesar kedua di Indonesia.

“Dengan jumlah yang banyak, FK Unair punya andil besar untuk membuat masyarakat di Indonesia menjadi cerdas,” tandasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry