Tampak sejumlah anggota Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor usai menggelar rapat khusus menyikapi dinamika keumatan di republik ini. (FT/IST)

JOMBANG | duta.co – Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor, Kabupaten Jombang, Selasa (7/3/2017) menggelar rapat khusus untuk menyikapi dinamika keumatan yang akhir-akhir ini terasa panas, menyusul aksi penolakan dai wahabi Khalid Basalamah yang dilakukan Banser dan GP Ansor, Kabupaten Sidoarjo.

Rapat yang digelar di PP Al Muhajirin 3 Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang itu sekaligus untuk menampung masukan dari seluruh PAC, terkait maraknya aliran dan oknum-oknum yang aktif menyerang amaliah NU maupun tokoh-tokoh NU. Lebih dari itu, mereka dianggap sudah menyebarkan sikap intoleransi dan memecah belah NKRI.

Ketua Rijalul Ansor Cabang Jombang, Gus Latif Malik Lc mengatakan, ibarat perjalanan laut, kelompok intoleran itu hendak melubangi perahu NKRI yang kita tumpangi. Ini berbahaya kalau dibiarkan. “Sekarang kita sudah tidak boleh diam. Semua itu harus kita lawan. Harus disapu bersih demi NKRI,’’ tandas pengasuh PP Al Muhajirin 3 Bahrul Ulum Tambakberas, sebagaimana releasenya, Kamis (9/3/2017).

Sementara, Ketua PC GP Ansor Jombang. H Zulfikar Damam Ikhwanto dengan penuh semangat mengintruksikan agar Banser dan Ansor tidak ragu-ragu dalam bertindak. Jangan setengah hati. Kalau tidak kita, siapa? “Kalau memang tindakan mereka mengancam NKRI, jangan ragu, jangan setengah hati!” pesannya dengan semangat tinggi.

Ia kemudian memberikan tamsil, ibarat ngaji surat Yasin, kita sekarang sudah sampai pada ayat 65. “Al yauma nakhtimu ala afhihim wa tukallimuna aidihim, watashadu arjuluhum bima kanu yaksibun. Karena mereka sudah keterlaluan, sudah saatnya kita tutup mulut mereka. Kita tutup mulut mereka yang aktif mengajarkan intoleransi dan memecah belah NKRI. Kita tidak perlu lagi bicara dengan mulut. Bicara kepada mereka sudah harus dengan aidihim dan arjuluhum,” tegasnya.

Seperti diketaui, Rijalul Ansor adalah Majelis Dzikir dan Sholawat. Rijalul Ansor memiliki status sebagai lembaga semi otonom yang dibentuk oleh Gerakan Pemuda Ansor. Ini sebagai implementasi visi revitalisasi nilai dan tradisi serta misi internalisasi nilai Aswaja dan sifatur rasul dalam Gerakan Pemuda Ansor. Majelis ini dibentuk mulai dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan ranting di seluruh Indonesia. Fungsinya, menjaga dan mempertahankan paham Aqidah Ahlus sunnah wal Jamaah ala Nahdlatul Ulama.

Rijalul Ansor memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan menjamin kelangsungan hidup dan kejayaan aqidah ahlussunah wal jama’ah ala Nahdlatul Ulama. Menjaga gerakan Islam Indonesia agar tetap menjadikan Islam yang rahmatan lil alamin dan menolak cara-cara kekerasan atas nama Islam. (sov)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry