KH Masdar Farid Mas'udi, Rais Syuriah PBNU dan Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) (paling kanan). (FT/idnusa)

JAKARTA | duta.co – KH Masdar Farid Mas’udi, Rais Syuriah PBNU dan Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) menjadi saksi meringankan bagi terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok pada sidang ke-16, Rabu (29/3/2017). Tim penasihat hukum Ahok, yakin, bahwa Kiai Masdar mampu menjlentrehkan tafsir al-Maidah, sebagai ahli agama Islam.

Kiai Masdar sendiri tidak keberatan. Ia siap, bahkan tidak perlu menghiraukan cemoohan yang akan dihadapi seperti yang dialami saksi ahli dari pihak terdakwa sebelumnya, Ahmad Ishomuddin dalam sidang Ahok ke-15 pekan lalu.

Dalam pandangan Kiai Masdar, kehadiran dirinya perlu. Sebab, dalam sidang itu, ada jaksa yang tugasnya memang memberatkan (sebagai tesa) maka sistem peradilan di mana pun memerlukan kehadiran penasihat hukum.

“Tugasnya menggaris-bawahi hal-hal objektif yang meringankan (sebagai antitesa),” katanya kepada duta.co, Rabu (29/3/2017) sesaat sebelum sidang dimulai.

Mengapa perlu? Hakim yang akan memutus perkara harus mendapatkan keadilan sebagai sintesa atau keputusan akhir. Karena itu ia tidak khawatir dengan apa yang akan terjadi, termasuk keterangannya di pengadilan. “Jadi tiga pihak tersebut sama-sama pentingnya, dalam penegakan hukum yang berkeadilan!” katanya.

Kiai Masdar sendiri paham, apa yang terjadi dalam diri Gus Ishom (Ahmad Ishomuddin). Ia telah mendapat cemoohan bahkan hinaan berupa pengumpulan koin, mengesankan bahwa kesaksian itu berujung duit. Aksi pengumpulan koin ini, menurut Gus Ishom sendiri sebagaimana disampaikan kepada duta.co, merupakan bentuk penghinaan yang luar biasa.

Menurut Kiai Masdar, ia tidak takut akan konsekuensi sikap dan cemoohan yang akan ia terima dari orang lain, sebagaimana yang dihadapi Ahmad Ishomuddin. Bahkan ia yakin dengan kehadirannya sebagai saksi meringankan, maka, kasus hukum terkait dugaan penistaan agama itu akan berjalan lebih adil pada keputusan majelis hakim nanti. Dengan begitu, majelis hakim akan menemukan keadilan.

Syafiq Hasyim (suaraislam), memberikan catatan menarik soal Kiai Masdar, termasuk keberaniannya menjadi saksi meringankan Ahok, terdakwa penista agama. Menurut Syafiq, bagi yang mengenal Kiai Masdar secara dekat, tindakan ini bukan hal yang mengherankan. Kiai Masdar lahir di Purwokerto, pernah nyantri di Krapyak dan Tegal Rejo serta IAIN Yogyakarta. Konon beliau seangkatan dengan Kiai Said Aqil Siradj ketika nyantri dengan Kiai ai Ali Ma’sum di Krapyak.

“Kapasitas kekyaiannya tidak perlu diragukan lagi dilihat dari segi karya, kedudukan di NU, dan juga di lembaga-lembaga lain. Kini beliau adalah Rais Syuriah NU –salah satu Rais Senior dan wakil ketua Dewan Masjid Indonesia,” tulis Syafiq Hasyim.

“Secara pribadi saya memiliki kedekatan dengan beliau karena saya adalah alumni IAIN Jakarta yang menjadi santri beliau di P3M sejak beliau menjadi Direktur P3M tahun 1994. Saya gabung di P3M sejak tahun 1995/96 dan bekerja sebelum berangkat S2 ke Belanda tahun 2000. Karenanya saya mengenal sangat dekat kesahajaan, keserdahanaan dan kadar intelektualitasnya,” lanjutnya.

Kiai Masdar, masih menurut Syafiq, adalah seorang kiai yang memiliki kecerdasan membaca sumber-sumber Islam dikawinkan dengan isu-isu kontemporer. Dia bisa dikatakan sebagai tokoh penting dalam dunia intelektual jagad NU setelah Gus Dur. Pada saat NU masih bergulat pada masalah-masalah politik, kiai Masdar membuat kajian rutin di PBNU. Keintelektualannya tidak hanya diakui di kalangan NU namun juga di luar NU. Almarhum Cak Nur secara khusus memberikan respek pada Kiai Masdar atas kealiman dan kedalaman refletif dan analisisnya dalam memaparkan ide-ide pembaharuan Islam.

“Kiai Masdar adalah salah satu aktor penting di dalam kembalinya NU ke Khittah 1926. Bersama-sama dengan kiai dokter Fahmy Saefuddin Zuhri, Kiai Slamet Effendi, Said Budayri, Danial Tanjung, Mahbub Junaidi, Gus Dur, kiai Tolchah Mansoer dlsb, merumuskan khittah NU, mengembalikan NU pada garis perjuangan 1926,” jelasnya. (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry