Alan ALOKA : Nasibmu Kades, Dulu Disayang Sekarang Ditendang

2100
PILKADES : Alan Salahuddin, salah satu aktifis LSM di Kediri (Nanang Priyo/duta.co)

KEDIRI|duta.co, Begitu semangatnya para kepala desa tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa (PKD) se-Kabupaten Kediri menuntut digelarnya Pilkades Serentak diikuti 250 desa, patut dicermati semua pihaknya khususnya pemerintah kabupaten.

“Kenapa? Selama pelaksanaan pembangunan hingga Pilkada Serentak tentunya tidak lepas dari peran serta para ‘raja kecil’,” ungkap Alan Salahuddin, salah satu aktifis tergabung Aliansi LSM dan Ormas se-Kediri Raya (ALOKA).

Bagaikan bom waktu akan diledakkan pada Rabu besok, ratusan kades menunggu keputusan akan disampaikan Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno terkait pelaksanaan Pilkades Serentak. “Semua telah direncanakan di tahun sebelumnya. Bila kemudian pelaksanaannya berubah, tentunya menyakiti hati para kepala desa,” jelasnya.

Bagaimana sosok kades selama ini dianggap nurut dan selalu patuh, bahkan Alan berpendapat, raupan 15 kursi legeslatif PDI Perjuangan untuk DPRD Kabupaten Kediri, tentunya atas campur tangan para kepala desa menggerakkan warganya.

“Ada sejumlah laporan, disediakan fasilitas milik desa. Kemudian para kades diminta mencari dukungan suara dan mereka tidak berharap apapun,” terangnya. Bila kemudian mereka tergabung dalam PKD sekarang meminta kepastian, tentunya masih dalam tahap kewajaran dan jangan dianggap menagih janji karena telah menorehkan jasa.

“Saya tahu kapasitas kades, mereka selalu patuh dan nurut meski perintah tersebut tidak disampaikan langsung bupati. Seperti halnya Salat Tahajud digelar rutin dihadiri suami Bupati Bapak Sutrisno, selama ini para kades memberikan bantuan yang tidak sedikit,” terangnya.

Jangan Sakiti Hati Kades Akan Habis Masa Bakti

Justru kini sebutan yang beredar, dulu para kades ini disayang bahkan serapan anggaran APBDes harusnya untuk memajukan desa, fokusnya teralihkan hanya karena konsenstrasi pelaksanaan Pilkades. Terkesan akan ditendang akan digantikan kades baru atau pejabat sementara, tentunya akan menyakiti hati para kepala desa yang akan habis masa baktinya.

“Gara-gara Pilkades Serentak ini, cukup menyita waktu dan perhatian. Namun saya wanti-wanti ke staf dan perangkat untuk mempergunakan anggaran sesuai rencana dan jangan sampai ada permasalahan yang mengarah ke ranah hukum,” ucap Basori, Kades Putih Kecamatan Gampengrejo. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry