JOMBANG | duta.co – Para pelaku usaha resto dan pedagang kaki lima (PKL), berharap Bupati dan Wakil Bupati terpilih lebih memperhatikan mereka. Pasalnya, pasca covid, pelaku usaha mengalami kesulitan permodalan dan daya beli masyarakat yang menurun.
Untuk itu, para pelaku usaha meminta supaya Pak Warsubi dan Gus Salman mampu membuat terobosan perputaran ekonomi di grassroot kembali bergairah.
“Setidaknya ada pinjaman lunak dari pemerintah Jombang, biar kami dapat bernafas,” kata Jayadi, pengusaha Resto di Candimulyo, Kamis (2/25).
Karena, saat ini, dirinya dan beberapa pelaku usaha resto mengeluh mengalami kesulitan permodalan untuk melanjutkan usahanya biar tetap bertahan. “Saat ini kami untuk makan dan bisa jualan lagi sudah Alhamdulillah,” ujarnya saat ngobrol santai di Warung Kebon Songo candi.
Selain itu, katanya, perijinan juga menjadi salah satu kendala bagi pelaku Resto untuk melakukan pinjaman modal dari bank. “Kemarin ada teman kesulitan modal untuk mempertahankan usahanya namun karena sulit mengurus ijin, akhirnya tidak dapat mengajukan,” ujarnya.
Sementara, terpisah, Pedagang Kaki Lima, Cak Breng, mengatakan, untuk di pinggir jalan berharap supaya pemimpin baru mampu memberikan tempat yang layak, karena setelah terjadinya pembangunan trotoar di Jl. Gus Dur, PKL mengalami penurunan pembeli. “Kalau modal insyaallah kami bisa cari sendiri, namun yang persoalan kami pendapatan menurun karena digusur,” terangnya.
Dulu, lanjut penjual Lotong balap ini, sebelum dibangun trotoar di area depan kampus Undar sampai Stadion Merdeka Jombang, pendapatan PKL bisa sampai bersih Rp250.000. Namun sekarang berkurang. “Saat ini berkurang, kemarin katanya kalau udah selesai bisa balik lagi ternyata tidak bisa,” kata pria berkumis yang kini jualan di depan Hotel Sentral Jombang ini.
Dirinya berahrap, Bupati terpilih mengembalikan ke tempat semula atau setidaknya mencari tempat yang strategis. “Tolong carikan kami tempat yang strategis untuk mencari nafkah,” pungkasnya. (din)