Dosen akuntansi syariah dari Universitas Brawijjaya yang juga anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur Achmad Zaky (kiri) saat menjadi pembicara di seminar di Unusa, Sabtu (11/11). DUTA/endang

SURABAYA |duta.co – Akuntansi syariah ternyata bisa menekan angka korupsi di Indonesia. Karena di sana akan ada pencatatan yang halal dan haram untuk dimassukkan. Sehingga hal ini bisa membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan berkaitan dengan pembukuan keuangan.

Hal itu dikatakan dosen akuntansi syariah dari Universitas Brawijjaya yang juga anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur Achmad Zaky. “Seharusnya bisa begitu ya. Bisa meminiamlisir terjadinya tindakan yang ada kaitan dengan pembukuan keuangan,” ujar Zaky usai menjadi pembicara dalam Seminar Accounting Sharia  Contemporer Issues in Capital Market yang digelar Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) di Aula kampus A Jalan SMEA Surabaya, Sabtu (11/11).

Karenanya tidak mengherankan jika akuntansi syariah ini terus digalakkan. Bahkan sudah merambah ke dunia pendidikan dengan menjadi mata kuliah wajib di beberapa kampus negeri maupun swasta terutama yang memiliki program studi (prodi) akuntansi.

Dikatakan Zaky, IAI sebagai lembaga yang menaungi para akuntan yag di dalamnya ada banyyak pendidik di bidang akuntansu syariah terus menyosialisasikan akuntansi syariah di kalangan kampus misalnya dengan seminar-seminar. “Juga dengan melakukan kerjasama dengan kampus itu. Karena secara SDM (sumber daya manusia) kami siap. Kami siaap melakukan up grading keilmuan tentang akuntansi syariah ini.  Namun tergantung kampusnya untuk menjadikan akuntansi syariah sebagai mata kuliah wajib,” jelasnya.

Salah satu kampus yang harus menempuh mata kuliah akuntansi syariah adalah UB. “Semua mahasiswa wajib menempuh mata kuliah ini tidak hanya yang muslim tapi semua agama,” tukasnya.

Nampaknya salah satu kampus yang tertarik untuk mengembangkan itu adalah Unusa. Prodi Akuntansi di bawah naungan Fakultas Ekonomi Bisnis mencoba menjalin kerjasamma dengan IAI yang tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan di hari yang sama.

Kepala Humas dan Marketing Unusa, Mohammad Ghofirin mengatakan sebagai lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) seharusnya ikut serta dalam mengembangkan  syariah baik itu perbankan syariah termasuk akuntansi syariah. Apalagi Unusa sendiri memiliki prodi akuntansi.

“Untuk memperkenalkannya itu kami coba dengan menggelar seminar syariah seperti ini. Agar mahasiswa juga memahami sejak dini tentang akuntansi syariah,” ungkapnya.

Namun katar belakang dari kerjasama antara Unusa dan IAI ini dilatarbelakangi upaya memperkuat jaringan antara perguruan tinggi di Indonesia dengan organisasi profesi guna meningkatkan aktivitas organisasi profesi akuntan dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalisme akuntan. Selain itu untuk bersinergi dalam mewujudkan lulusan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang berperan strategis untuk membangun

kultur birokrasi dan bisnis yang kuat, visioner, memegang teguh nilai-nilai etika, dan fokus terhadap nilai tambah bagi perekonomian nasional. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry