
SURABAYA | duta.co – Aktivitas Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan signifikan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Menyikapi kondisi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung melakukan peninjauan ke lokasi terdampak di Kabupaten Lumajang.
Khofifah meminta masyarakat segera menuju titik evakuasi atau lokasi pengungsian yang telah ditetapkan perangkat desa dan aparat keamanan.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Dengan meningkatnya status Gunung Semeru menjadi Level IV (Awas), kami meminta seluruh warga mematuhi larangan memasuki zona bahaya dan segera mengungsi jika mendapat instruksi dari petugas,” tegasnya usai menerima laporan BPBD Jatim di Surabaya, Rabu (19/11).
Ia memastikan BPBD Jatim, BPBD Lumajang, BPBD Kabupaten Malang, TNI, Polri, relawan, serta seluruh unsur terkait telah bersiaga melakukan mitigasi, pemantauan aktivitas vulkanik, hingga penyiapan fasilitas pengungsian. “Kami terus berkoordinasi dengan PVMBG untuk memantau perkembangan aktivitas Semeru. Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, serta tidak mudah percaya informasi yang tidak resmi,” imbuhnya.
Berdasarkan laporan PVMBG, pada pukul 14.13 WIB Gunung Semeru mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur mencapai 14 kilometer. Aktivitas vulkanik masih berlanjut hingga pukul 17.00 WIB sebelum status resmi dinaikkan menjadi Level IV (Awas).
“Awan panas guguran masih terjadi dengan amplitudo maksimum mencapai 34 mm dan kecenderungan luncuran ke arah utara. Saya meminta masyarakat tetap waspada dan mematuhi seluruh arahan petugas,” ujar Khofifah.
“Saya telah meminta BPBD Jatim dan BPBD Lumajang memastikan seluruh warga terdampak dapat dievakuasi dengan aman dan terdata dengan baik,” tegasnya.
BPBD Jatim juga melaporkan adanya aroma belerang pekat di sejumlah permukiman yang mengganggu kenyamanan dan pernapasan warga. “Warga yang mengalami iritasi, sesak napas, atau gejala lain agar segera menuju pos kesehatan terdekat. Masker sudah didistribusikan oleh TRC BPBD,” jelas Khofifah.
Hingga pukul 18.00 WIB, berbagai langkah penanggulangan telah dilakukan, meliputi koordinasi dengan PPGA Semeru, monitoring lapangan oleh BPBD Lumajang, evakuasi warga, pengaturan arus warga, distribusi masker, serta penyisiran area Gunung Sawur.
“Saya memohon seluruh warga di sekitar Semeru untuk mengutamakan keselamatan. Jangan menunggu perintah kedua. Petugas kami terus bekerja di lapangan,” katanya.
Khofifah mengajak seluruh pihak untuk memperkuat koordinasi lintas pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat. “Semoga situasi segera terkendali dan seluruh warga dalam keadaan selamat. Mari saling menjaga, saling membantu, dan mematuhi instruksi petugas,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemkab Lumajang telah menutup akses Jembatan Gladak Perak serta mensterilkan seluruh jalur yang berpotensi terdampak APG. Proses evakuasi berlangsung di tiga kecamatan, yakni Pronojiwo, Candipuro, dan Rowokangkung.
Lima lokasi pengungsian juga telah disiapkan, meliputi Pendopo Kecamatan Candipuro, Balai Desa Oro-Oro Ombo, Balai Desa Penanggal (untuk warga Gunung Sawur), SDN 4 Supiturang yang menampung sekitar 100 jiwa, serta SMPN 2 Pronojiwo. (rud)





































